Para pelaku pasar global mempertimbangkan kembali dampak Brexit terhadap kondisi ekonomi negara yang memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa, dimana rilis data ekonomi yang dikeluarkan pemerintah dan bank sentral Inggris beberapa pekan setelah referendum negara tersebut menunjukkan kinerja yang negatif. Buruknya kinerja ekonomi selama sebulan terakhir membuat pasar masih tinggalkan kurs pound.
Terpantau perdagangan forex sesi Amerika kurs pound Inggris terdesak mundur ke posisi terendah dalam 31 tahun yang terbaru setelah pernah jatuh ke posisi tersebut usai referendum Brexit. Setelah sempat dibuka kuat pada sesi Asia, masuki sesi Eropa pasar dorong terus poundsterling jatuh ke jurang terdalam tersebut.
Pergerakan kurs pound di sesi Eropa (14:50:35 GMT) anjlok terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih tinggi dari perdagangan sebelumnya pada 1.2921 di awal perdagangan sesi Asia (00.00 GMT), kurs pound alami pelemahan 63 pips dan nilai bergulir berada pada 1.2885. Laju euro selanjutnya masih akan dibayangi oleh rilis data ekonomi AS malam hari.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika yang berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair GBPUSD dapat naik ke kisaran 1.2855– 1.2832. Namun jika terjadi koreksi akan naik ke kisaran 1.2951.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang