Dolar melemah terhadap semua mata uang utama dan emas melonjak tertinggi dalam dua minggu setelah dipastikan bahwa prospek untuk kenaikan suku bunga AS tahun ini semakin turun. Bursa-bursa saham menurun di Eropa dan Asia.
The Bloomberg Spot Indeks Dollar merosot ke terendah menjelang dikeluarkannya laporan perumahan, inflasi dan output industri AS untuk bulan Juli. Stoxx 600, Index Eropa turun 0,8 persen, tergelincir untuk hari ketiga, terburuk dalam dua minggu, mendapat tekanan dari indeks saham di bursa berjangka AS yang mengalami penurunan.
Bursa saham Jepang memimpin kerugian di Asia karena yen menguat, mencapai 100 per dolar. Nikel jatuh setelah melompat terbesar dalam satubulan. Posisi utang pemerintah U.K. menguat sebelum Bank of England melakukan lelang obligasi.
Data AS yang akan keluar malam nanti diperkirakan akan menunjukkan harga konsumen tidak berubah pada bulan Juli dari bulan sebelumnya, sementara perumahan mulai berada di sekitar tingkat yang sama seperti pada bulan Juni dan keuntungan output industri melambat. Inggris juga akan melaporkan pertumbuhan harga konsumen, yang akan menjadi data penting untuk melihat bagaimana perekonomian berjalan di masa yang akan datang setelah negara itu pada tanggal 23 Juni memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa.
Yen menguat 1 persen menjadi 100,25 versus greenback pada 09:04 waktu London, sementara indeks dolar Bloomberg turun 0,6 persen.
MSCI Emerging Indeks naik ke tertinggi sejak Juni 2015, won Korea Selatan menguat 1 persen dan mata uang dari Malaysia, Hungaria dan Polandia juga menguat setidaknya 0,4 persen.
Pound naik 0,4 persen menjadi $ 1,2935, setelah Senin mendekati $ 1,2880 yang merupakan terendah sejak Juni 1985. Mata uang telah kehilangan lebih dari 2 persen bulan ini terhadap dolar, kinerja terburuk di antara mata uang utama dunia.
Linde AG melonjak 4,4 persen setelah dilaporkan melakukan pembicaraan yang berkaitan dengan merger yang akan dilakukan dengan Praxair Inc, sebuah kesepakatan yang akan menciptakan pemasok terbesar di dunia industri gas.
MSCI Asia Pacific Index saham turun 0,1 persen, memperpanjang penurunan sejak hari Senin, dari level tertinggi dalam satu tahun terakhir. Indeks Topix Jepang turun 1,4 persen dan indeks komposit Shanghai melemah dari penutupan terbaik sejak Januari. Indeks Hang Seng Hong Kong sedikit berubah mendekati level tertinggi sembilan bulan.
Bank of Guiyang Co melonjak melewati batas kenaikan harian, naik 44 persen pada hari pertama perdagangan di Shanghai bahkan setelah serentetan peringatan bahwa akibat kredit macet maka di perkirakan perbankan akan memerlukan dana talangan di tahun-tahun mendatang. Jet Airways India Ltd turun untuk hari keenam di Mumbai setelah melaporkan penurunan 54 persen pada laba kuartal pertama.
Kebanyakan logam industri tergelincir setelah indeks dari kontrak utama yang diperdagangkan di London Metal Exchange mencatat kenaikan terbesar dalam dua minggu pada hari Senin. Nikel turun 1,5 persen di London, setelah naik 2 persen pada sesi terakhir, dan seng turun 0,3 persen.
Emas menambahkan 0,7 persen, didukung oleh ekspektasi bahwa suku bunga AS tidak akan dinaikkan dalam waktu dekat. Platinum naik lebih dari 1 persen.
Imbal hasil obligasi 10-tahun pemerintah Inggris turun satu basis poin menjadi 0,52 persen, dekat rekor rendah, sebelum Bank of England berusaha untuk membeli 1,17 miliar pound ($ 1,5 miliar) utang jatuh tempo berjangka waktu 15 tahun sebagai bagian dari program kuantitatif easing.
Hasil pada AS Treasuries turun tiga basis poin menjadi 1,53 persen, terendah dalam satu dekade. Tarif utang jatuh tempo yang sama di Jerman dan Jepang menurun sekitar satu basis poin menjadi masing-masing minus 0,09 persen dan minus 0,10 persen.
