Bursa Shanghai 25 Agustus Berakhir Lemah Terganjal Kinerja Buruk Sektor Properti

650
bursa shanghai

Pada penutupan perdagangan bursa saham Tiongkok Kamis (25/08), indeks Shanghai berakhir turun -17,65 poin, atau -0,57 persen, ke 3068.23. Pelemahan indeks Shanghai tertekan kinerja buruk saham properti.

Lihat : Indeks Shanghai 24 Agustus Dibuka Lemah Terganjal Merosotnya Optimisme Bisnis

Analis menghubungkan pelemahan di pasar Tiongkok terkait kekhawatiran atas jumlah cadangan uang tunai dalam sistem perbankan serta kekhawatiran akan berlebihnya pasar properti.

Reuters melaporkan pada hari Kamis, mengutip sumber-sumber perbankan, bahwa Bank Rakyat China (PBOC) telah mendesak bank-bank lain untuk menyebar tenor pinjaman mereka dalam upaya untuk mengurangi risiko pinjaman jangka pendek.

Sehari sebelumnya, bank sentral Tiongkok melakukan operasi pasar terbuka dengan menyuntikkan uang tunai melalui  reverse repurchase (repo) agreements.

PBOC menyuntikkan 90 miliar yuan ($ 13550000000) ke pasar uang melalui seven-day reverse repo agreements dan untuk pertama kalinya sejak Februari tambahan 50 miliar yuan melalui 14-day reverse repos, menurut Reuters.

Analis di Singapura OCBC Bank mengatakan dalam sebuah catatan hari Kamis bahwa langkah PBOC untuk kembali meluncurkan 14-day reverse repos, “mengurangi kemungkinan suku bunga dan rasio persyaratan cadangan dipotong dalam waktu dekat.”

Mereka menambahkan pergeseran pasokan likuiditas untuk tenor yang lebih panjang mungkin mencerminkan kekhawatiran bank sentral lebih terlalu banyak utang jangka pendek di pasar obligasi. “Biaya pendanaan dari 14-day reverse repos lebih tinggi dari seven-day reverse repo semalam, yang dapat meningkatkan biaya leverage,” tambah analis OCBC.

Di tempat lain, saham properti di Tiongkok merosot tajam, dengan saham Shenzhen terdaftar dari Vanke merosot 3,58 persen, saham Gemdale anjlok 5,26 persen, Shanghai Shimao turun 2,06 persen dan Poly Real Estate turun 2,69 persen.

Bloomberg News melaporkan pada hari Kamis, mengutip sumber yang akrab dengan masalah ini, bahwa pihak berwenang di Shanghai berencana untuk mengadakan pertemuan untuk membahas cara-cara untuk mendinginkan harga properti yang lebih tinggi.

Hong mengatakan kepada CNBC, “Shanghai adalah salah satu kota di mana harga properti sudah naik secara substansial,” dan bahwa hal itu tidak akan mengejutkan untuk melihat otoritas memperkenalkan kebijakan baru untuk mengendalikan pasar perumahan dalam beberapa bulan mendatang.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya indeks Shanghai akan bergerak sideways mencermati perkembangan ekonomi dan menantikan stimulus pemerintah Beijing yang lebih agresif. Indeks akan bergerak pada kisaran Support menembus level 2958-2853 dan jika harga menguat akan mencoba menembus level Resistance pada 3160-3257.


Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here