Minyak Mentah Dibawah $45, Komoditas Unggulan Dan Ringgit Memburuk, Goyang Bursa Asia

624

Kemerosotan harga minyak yang berada di bawah US $ 45 per barrel membebani pasar Asia, demikian juga dengan harga saham-saham komoditas unggulan dan nilai tukar ringgit Malaysia yang terus melemah ke posisi terendah dua bulan. Yen berusaha rebound menjelang dikeluarkannya data mengenai hasil produksi logam industry. Minyak mentah AS diperdagangkan pada $ 44,84 per barel, tembaga naik setidaknya 0,1 persen.

Data non farm payrolls yang akan dikeluarkan hari Jumat besok, dapat memberikan petunjuk apakah pengetatan kebijakan akan datang lebih cepat atau ditunda, setelah data pasar tenaga kerja yang keluar hari Rabu kemarin menunjukkan pertumbuhan yang stabil.

Sekitar 90 saham turun saat naik pada MSCI Asia Pacific Index naik, pada 9:18 waktu Tokyo. Indeks Topix Jepang berayun antara keuntungan dan kerugian setelah naik ke enam minggu sesi terakhir.

S & P / ASX 200 Index Australia turun 0,2 persen, sedangkan indeks Kospi di Seoul turun 0,7 persen. S & P / NZX 50 Index Selandia Baru turun 0,3 persen setelah naik 0,7 persen pada Agustus.

MSCI All-Country World Index naik 0,1 persen selama bulan Agustus, yang dipimpin oleh keuntungan di bank dan saham teknologi.

Di Hong Kong, indeks Hang Seng berjangka melemah 0,4 persen, sedangkan pada Indeks Enterprises Hang Seng China – yang bulan lalu termasuk indeks dengan kinerja terbaik ukuran saham global – tergelincir 0,5 persen. FTSE Cina A50 Indeks kontrak berjangka juga turun 0,1 persen.

Indonesia dan Thailand akan mengeluarkan indeks harga konsumen hari Kamis ini, sementara Australia akan mengeluarkan data penjualan ritel, serta Manufacturing purchasing managers’ indexes akan dikeluarkan oleh Indonesia, Malaysia, Taiwan, Vietnam, Korea Selatan, Jepang, Filipina, India, Thailand dan Australia, serta China.
The Bloomberg Dollar Spot Index, yang mengukur greenback terhadap 10 mata uang utama, turun 0,1 persen pada Kamis pagi setelah alami kenaikan 0,6 persen pada Agustus, kenaikan bulanan pertama sejak Mei. Yen menguat 0,2 persen menjadi 103,22 per dolar, setelah enam hari slide lebih dari 3 persen.

Data payrolls hari Jumat akan menjadi kunci penggerak greenback. Para ekonom memperkirakan pengusaha AS telah menambahkan 180.000 pekerjaan pada bulan Agustus, yang turun dari jumlah penambahan lapangan kerja pada bulan Juli 255.000.

Wakil Ketua Fed Stanley Fischer mengatakan pekan lalu kenaikan suku bunga adalah mungkin dan menambahkan pada hari Selasa lalu bahwa bank sentral akan mendasarkan keputusan pada pertemuan tanggal 21 September mendatan g pada data ekonomi, yang menempatkan fokus pada laporan payrolls AS bulan Agustus.

Nilai tukar ringgit Malaysia melemah sebanyak 1 persen menjadi 4,0925 per dolar, menyentuh titik terendah sejak 28 Juni.

Nilai tukar mata uang Brasil pada hari Rabu, memperoleh penguatan sebanyak 0,4 persen terhadap dolar AS setelah Presiden Dilma Rousseff dimakzulkan, yang memicu optimisme atas perekonomian yang menderita resesi terburuk dalam satu abad.

Selasti Panjaitan/ VMN/VBN/ Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here