Harga konsumen Korea Selatan bulan Agustus melambat terendah dalam 16 bulan, menyalakan kembali kekhawatiran tentang kemungkinan deflasi dalam perekonomian terbesar keempat di Asia ini yang dibebani dengan penurunan berkepanjangan permintaan domestik dan jatuhnya ekspor, demikian data pemerintah menunjukkan Kamis (01/09).
Indeks harga konsumen Korea Selatan naik 0,4 persen bulan lalu dari tahun sebelumnya, tinggal di bawah level 1 persen untuk empat bulan berturut-turut, menurut data yang dikumpulkan oleh Statistik Korea.
Angka Agustus juga menandai kenaikan terendah sejak April tahun lalu, ketika naik 0,4 persen.
Dari bulan sebelumnya, indeks turun 0,1 persen pada Agustus.
Inflasi inti, yang tidak termasuk harga minyak dan pangan yang volatile, meningkat 1,7 persen dibandingkan dengan tahun lalu, yang tetap tidak berubah dari bulan sebelumnya.
Badan itu mengatakan penurunan tagihan listrik umum dan harga bensin terseret indeks harga bulan lalu karena pemerintah memutuskan untuk memberikan harga listrik sementara dipotong untuk periode Juli-September di tengah musim panas.
Indeks harga listrik dan bahan bakar gas jatuh 12,6 persen pada tahunan pada bulan Agustus, dengan harga bensin di pompa bensin jatuh 8,8 persen.
“Sebagai tren harga minyak yang terus rendah, indeks harga konsumen sebagian besar dipengaruhi oleh program diskon yang dipimpin pemerintah untuk tagihan listrik bulan lalu,” kata Woo Young-jae, direktur divisi badan statistik harga.
“Penurunan harga listrik menarik seluruh indeks sebesar 0,25 persen.”
Harga produk pertanian jatuh 1 persen pada tahunan bulan lalu, juga dilanda gelombang panas terik pada bulan Agustus. Secara khusus, harga buah segar mundur 0,5 persen pada Agustus dari tahun sebelumnya, sedangkan sayuran segar naik 5,4 persen.
Badan itu mengatakan harga konsumen Korea Selatan ini telah tetap rendah selama bertahun-tahun, namun kecenderungan sebagian besar didorong oleh harga minyak global yang rendah, mengutip inflasi inti yang stabil.
“Faktor seperti program diskon yang dipimpin pemerintah menyebabkan 16 bulan inflasi yang rendah untuk Agustus,” kata Woo. “Tapi terlalu dini untuk mengatakan bahwa Korea Selatan sedang menghadapi deflasi, yang berarti penurunan tingkat harga umum barang dan jasa secara keseluruhan.”
Doni/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
