Presiden Joko Widodo telah tiba di Bandara Internasional Xiaoshan Hangzhou, Tiongkok, Jumat (2/9), dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negara-negara yang tergabung dalam Group 20 atau G-20, yang akan berlangsung Senin – Selasa (4-5 September) mendatang.
Dalam kesempatan tersebut Presiden Joko Widodo menjadi tamu pertama Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping, dan mengadakan pertemuan di West Lake State Guest House, Huangzhou, RRT, Jumat (2/9) siang.
Seperti yang disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi yang dilansir di website Sekretariat Kabinet RI, sepanjang pertemuan tersebut membahas mengenai kerja sama ekonomi, antara lain :
- Upaya untuk meningkatkan perdagangan, bagaimana mengupayakan mempersempit gap defisit perdagangan dengan Tiongkok.
- Presiden Xi menyatakan keinginan pemerintah Tiongkok untuk mendorong agar produk-produk atau buah-buah tropis Indonesia dapat masuk ke Tiongkok dan untuk itu proses impor akan dipermudah.
- Kesepakatan mengenai quality investment di bidang manufacturing, di bidang infrastruktur, dan lain-lain.
- Presiden Xi juga menyampaikan akan mendorong masyarakat Tiongkok untuk berkunjung ke Indonesia. Karena selama ini diakui bahwa, misalnya destinasi Asia lainnya lebih populer dari Indonesia, tetapi sekarang Indonesia sudah mulai menjadi salah satu destinasi yang populer untuk masyarakat Tiongkok dalam merencanakan kepergian mereka atau wisata mereka ke luar negeri.
- Kerja sama di bidang bilateral currency swap arrangement. Kerja sama ini sudah berlaku dari tahun 2013 sampai 2016 dengan nilai sebesari 100 miliar dollar AS. Presiden Xi sudah sepakat bahwa akan dilanjutkan sampai 2019 dengan nilai 130 miliar dollar AS.
- Presiden Xi juga sangat mendukung Indonesia menjadi regional office dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Salah satu wakil presiden dari AIIB adalah orang Indonesia
Presiden Joko Widodo juga berencana berkunjung ke Alibaba Group, untuk meningkatkan ekspor terutama dari UMKM melalui platform-nya Alibaba, ini adalah upaya kita untuk menutup gap atau menutup defisit perdagangan dengan Tiongkok.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
Image : Setkab RI