Pada awal perdagangan bursa saham Korea Selatan Senin (05/09) indeks Kospi dibuka naik, terpantau naik 18,00 poin atau 0,88 persen pada 2056.31. Kenaikan indeks Kospi terdukung penguatan bursa Wall Street setelah data NFP AS melemah.
Lihat : Bursa Seoul 2 September Berakhir Naik; Mingguan Masih Negatif
Bursa saham AS ditutup lebih tinggi pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari, dengan tiga indeks utama membukukan keuntungan mingguan, terdukung kenaikan harga komoditas setelah laporan pekerjaan yang mengecewakan.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 72,66 poin, atau 0,39 persen, menjadi ditutup pada 18,491.96, dengan kenaikan tertinggui saham Boeing dan saham Nike yang tertinggal terbesar. Indeks S & P 500 menguat 9,12 poin, atau 0,42 persen, menjadi berakhir pada 2,179.98, dengan sektor utilitas memimpin semua sektor yang lebih tinggi. Indeks Nasdaq ditutup 22,69 poin lebih tinggi, atau 0,43 persen, pada 5,249.90.
Lihat : Bursa Wall Street Akhir Pekan Positif Setelah NFP AS; Mingguan Naik 0,5 Persen
Pagi ini terpantau mata uang Won menguat terhadap dollar AS. Pasangan kurs USDKRW melemah 0,71 persen pada 1,109.36.
Mata uang Won menguat seiring melemahnya data NFP AS yang memudarkan harapan kenaikan suku bunga AS bulan September ini.
Pada awal perdagangan saham-saham kapital besar mixed. Saham Korea Electric Power turun -0,69 persen, saham Hyundai Motor naik 1,11 persen, saham Amorepacific naik 0,37 persen, saham Hyundai Mobis melonjak 6,8 persen.
Lihat : Non Farm Payrolls AS Agustus Melambat, Pudarkan Harapan Kenaikan Suku Bunga September
Sedangkan untuk indeks kospi berjangka terpantau naik 2,55 poin atau 0,99% pada 259.10, naik dari posisi penutupan sebelumnya pada 256.55.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya indeks Kospi akan bergerak naik dengan kenaikan Wall Street dan penguatan mata uang Won setelah memudarnya harapan kenaikan suku bunga AS. Indeks Kospi diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 252.87-249.97 dan kisaran Resistance 258.85-261.92.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
