Bursa Asia Turun, Tunggu Data Ekonomi Dan Kebijakan Bank Sentral Eropa

621

 

Bursa saham diseluruh dunia sedang menunggu karena para investor sedang mempertimbangkan prospek kebijakan moneter di seluruh dunia. Bank Sentral Eropa akan meninjau kebijakan moneternya pada hari Kamis ini dan diperkirakan akan mempertahankan rencana paket stimulus dengan jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya demikian pernyataan Presiden Mario Draghi dalam jabarannya mengenai proyeksi pertumbuhan ekonomi dan inflasi untuk kawasan euro.

Data AS menunjukkan slowdowns dalam perekrutan dan aktivitas bisnis pada bulan Agustus yang mendinginkan prospek untuk kenaikan suku bunga dari Federal Reserve bulan ini.
Jepang menaikkan estimasi produk domestik bruto untuk kuartal yang akan datang sebelum bank sentral memutuskan apakah akan menambah paket stimulus pada 21 September mendatang.

GDP Jepang bertumbuh 0,7 persen dalam tiga bulan yang berakhir 30 Juni lebih dari pembacaan awal 0,2 persen, data resmi menunjukkan. Estimasi median dari ekonom adalah untuk pertumbuhan 0,2 persen. Tiongkok akan melaporkan angka perdagangan untuk bulan Agustus pada hari Kamis ini.

Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2 persen pada 9:28 waktu Tokyo. S & P / ASX 200 Index Australia turun 0,9 persen dan indeks Topix Jepang turun 0,2 persen. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,3 persen. Selandia Baru S & P / NZX 50 Index, pemain terbaik di antara pasar negara maju tahun ini, tergelincir 0,5 persen, jatuh dari rekor tertinggi.

Minyak mentah West Texas Intermediate naik 1,9 persen menjadi $ 46,38 per barel, ditetapkan untuk penutupan tertinggi dalam lebih dari seminggu.

Persediaan minyak mentah AS turun 12,1 juta barel pekan lalu, demikian angka yang dikeluarkan American Petroleum Institute. Data pemerintah yang akan dikeluarkan hari Kamis ini diperkirakan akan menunjukkan naiknya persediaan untuk minggu ketiga, karena pasokan sudah lebih dari 100 juta barel di atas lima tahun rata-rata musiman. Sebuah kesepakatan untuk menghentikan produksi diantara anggota OPEC dan Rusia pada pertemuan Aljir di akhir bulan ini dinilai tidak mungkin, menurut David Fyfe, kepala Gunvor Group Ltd untuk riset pasar dan analisis.

Selasti Panjaitan/ VMN/VBN/ Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here