Bursa saham Selandia Baru menguat, demikian juga dengan indeks saham Jepang dan Australia, setelah Apple Inc memacu kenaikan Indeks S & P 500. Dolar memperpanjang kerugian terhadap yen, sementara minyak mentah berayun kembali ke penurunan.
S & P / NZX 50 Index naik setelah melemah hampir dua bulan, menutup kemerosotan terburuk mingguan sejak Februari, setelah bursa AS berhenti dari penurunannya selama dua hari. Pasar saham di Tiongkok, Taiwan, Malaysia, Korea Selatan dan Hong Kong ditutup untuk liburan hari Jumat. Mata uang Jepang menguat untuk hari ketiga dan dolar Selandia Baru juga naik. Harga minyak AS jatuh untuk ketiga kalinya dalam minggu ini, masih berada di bawah $ 44 per barel.
Sesuai jadwal maka hari Jumat ini, Selandia Baru akan mengeluarkan data kepercayaan konsumen, bersama dengan update pada cadangan devisa Thailand akan mengumumkan posisi cadangan devisa negaranya dan Singapura akan mengeluarkan data ekspornya.
Selandia Baru S & P / NZX 50, masih yang terbaik melakukan dikembangkan-pasar pengukur saham di tahun 2016, mengambil pemukulan minggu ini, geser 3,1 persen. Indeks itu naik 0,6 persen pada 08:51 waktu Tokyo, bahkan berjangka pada S & P 500 turun 0,2 persen.
Indeks S&P500 AS naik 1 persen pada hari Kamis, dipimpin saham-saham teknologi seperti Apple yang harga sahamnya naik untuk hari keempat, dan telah mencapai kenaikan dalam satu minggu ini lebih dari 12 persen. Sebagian besar operator nirkabel utama Amerika mengatakan permintaan untuk iPhone baru lebih tinggi dibandingkan model sebelumnya.
Nikkei 225 futures di Pra Pasar Osaka tercatat naik hingga 0,7 persen menjadi 16.370 sementara kontrak yang sama di Singapura naik 0,6 persen menjadi 16.355. Nikkei 225 dalam denominasi yen di bursa berjangka turun 0,3 persen menjadi 16.345 setelah naik 0,2 persen pada sesi sebelumnya.
S & P / ASX 200 Index di Bursa Berjangka Australia naik 0,8 persen di sebagian besar perdagangan terakhir, dengan Bloomberg Commodity Index naik untuk pertama kalinya dalam tiga sesi hari Kamis.
Selasti Panjaitan/ VMN/VBN/ Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
