Produksi industri Korea Selatan turun lebih dari yang diperkirakan pada bulan Agustus dari bulan sebelumnya karena pemogokan oleh pekerja otomotif dan hari kerja yang lebih sedikit karena musim liburan mengurangi produksi.
Indeks turun 2,4 persen dari bulan Juli, dibandingkan dengan perkiraan median dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom untuk penurunan 0,6 persen.
Produksi industri naik 2,3 persen dari tahun sebelumnya, kantor statistik Korea Selatan mengatakan Jumat (30/09), dibandingkan dengan keuntungan yang diproyeksikan 1,6 persen.
Ekonomi Korea Selatan belum menunjukkan tanda-tanda yang jelas dari pemulihan, meskipun pemotongan suku bunga ke rekor rendah 1,25 persen dan anggaran tambahan pemerintah. Tantangan yang dihadapi ekonomi termasuk hukum anti-korupsi, yang diproyeksikan untuk meredam pengeluaran, dan kemajuan dalam restrukturisasi perusahaan, yang telah menekan kerja di daerah di mana pembuat kapal dan perusahaan pelayaran berada. Sebuah pemogokan oleh pekerja otomotif sebagai masalah yang sedang berlangsung untuk produksi industri dan ekspor.
Faktor termasuk penurunan yang signifikan dalam produksi mobil pada bulan Agustus membebani kinerja produksi industri, Park Chong-hoon, kepala riset ekonomi Korea untuk Standard Chartered Bank di Seoul, menulis dalam sebuah laporan sebelum rilis.
Pada basis tahun-ke-tahun, produksi meningkat karena dua hari kerja dari tahun 2015, dan karena ekspor juga meningkat untuk pertama kalinya dalam 20 bulan, Park Ok-hee, seorang analis yang berbasis di Seoul untuk IBK Securities Co, sebelum rilis.
Kementerian Keuangan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa meningkatnya provokasi Korea Utara dan restrukturisasi perusahaan yang sedang berlangsung di Korea Selatan menimbulkan ketidakpastian bagi perekonomian, sementara perpenjangan pemogokan otomotif akan membatasi setiap pemulihan ekonomi
Persediaan turun 4,8 persen pada tahun pada akhir Agustus, dibandingkan dengan penurunan 2,5 persen di bulan sebelumnya, sementara investasi pada fasilitas meningkat 14 persen pada bulan Agustus, membalikkan kontraksi 11,7 persen pada Juli.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
