Pada awal perdagangan bursa Hong Kong Kamis (06/10), indeks Hang Seng dibuka naik, saat ini terpantau naik 105,64 poin atau 0,44 persen pada 23893.95. Penguatan indeks Hang terdorong penguatan bursa Wall Street dan lonjakan minyak mentah semalam yang mendorong penguatan saham-saham energi.
Lihat : Bursa Hong Kong 5 Oktober Berakhir Naik Didukung Kinerja Saham Energi
Bursa Saham AS ditutup lebih tinggi pada akhir perdagangan Kamis dinihari, terdukung lonjakan minyak mentah. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 112,58 poin, atau 0,62 persen, menjadi ditutup pada 18,281.03. Indeks S & P 500 naik 9,24 poin, atau 0,43 persen, menjadi berakhir pada 2,159.73. Indeks Nasdaq menguat 26,36 poin, atau 0,5 persen, menjadi ditutup pada 5,316.02.
Lihat : Bursa Wall Street Naik Terdukung Lonjakan Minyak Mentah
Minyak mentah berjangka AS berakhir 2,34 persen lebih tinggi pada $ 49,83 per barel, level tertinggi sejak Juni., didukung oleh penurunan persediaan minyak mentah. Administrasi Informasi Energi (EIA) AS mengatakan Rabu bahwa persediaan minyak mentah AS menurun 3 juta barel, menandai minggu kelima berturut-turut penurunan.
Harga minyak telah meningkat pada awal sesi, setelah American Petroleum Institute mengatakan Selasa bahwa persediaan minyak AS mengalami penurunan sebesar 7,6 juta barel.
Lihat : Harga Minyak Mentah Melesat 2 Persen Setelah Laporan EIA
Pada awal perdagangan saham-saham energi menguat. Saham China Shenhua Energy Co Ltd naik 3,52 persen, saham PetroChina Co Ltd naik 3,36 persen, saham CNOOC Ltd naik 2,17 persen, saham China Petroleum & Chemical Corp naik 2,05 persen.
Sementara itu pergerakan indeks berjangka Hang Seng pagi ini terpantau naik 112,00 poin atau 0,47% pada 23,862.00, naik dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 23,750.00.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan indeks Hang Seng selanjutnya berpotensi naik terdorong penguatan Wall Street dan bursa Asia. Indeks Hang Seng diperkirakan akan bergerak di kisaran Support 23.351-22.883 dan kisaran Resistance 24.335-24.820.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang