Sebagian besar saham Asia jatuh setelah pound terjun secara tiba-tiba yang, mengguncang investor, di tengah spekulasi atas data pekerjaan AS yang akan keluar disaat meningkatnya spekulasi mengenai kenaikan suku bunga tahun ini.
Pound telah jatuh sebanyak 6,1 persen, terbesar sejak hari Brexit, yang menghidupkan kembali kenangan 24 Juni, ketika hasil pemungutan Inggris meninggalkan Uni Eropa mengirimkan gelombang kejutan melalui pasar keuangan. menyeka lebih dari $ 2.5 triliun nilai ekuitas global dalam satu hari. Data pengangguran AS yang merosot ke level terendah hampir 40 tahun, memacu optimismeakan laporan payrolls yang akan keluar malam nanti. Data pengangguran tersebut akan memperkuat gambaran dari pasar tenaga kerja yang kuat dan pemulihan ekonomi.
MSCI Asia Pacific Index sedikit berubah pada hari pada 9:30 waktu Tokyo, Indeks utama di Australia, Jepang dan Korea Selatan juga turun. Samsung Electronics Co naik 0,6 persen setelah melaporkan laba operasional kuartalan lebih tinggi dari perkiraan analis.
Untuk satu kemarin pound turun 1,3 persen, penurunan terbesar di antara mata uang utama, dan IG Nicholson mengatakan bahwa nilai tukar mata uang ini terjun tiba-tiba mungkin telah dipicu oleh laporan dari komentar Presiden Prancis Hollande terhadap masalah Brexit.
The Financial Times melaporkan bahwa Hollande mengatakan Inggris harus menderita konsekuensi dari keputusan mereka untuk meninggalkan Uni Eropa. Presiden Perancis , yang berbicara di Paris pada makan malam yang dihadiri oleh pejabat Uni Eropa, mendesak blok itu untuk memimpin negosiasi yang cukup alot dengan Inggris untuk menghindari penularan dan melindungi prinsip-prinsip fundamental dari pasar tunggal.
Brexit telah menjadi topik utama pada konferensi tahunan Partai Konservatif yang berkuasa di mana Perdana Menteri Inggris Theresa May tampaknya akan bergerak lebih cepat didalam menindaklanjuti keputusan Brexit.
Selasti Panjaitan/ VMN/VBN/ Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang