Kurs pound Inggris pada perdagangan sesi Eropa hari Selasa (11/10) semakin melemah terhadap dollar AS oleh kuatnya sentimen Brexit menguasai pertimbangan pasar. Sentimen negatif tersebut semakin kuat ketika diberitakan bocornya dokumen pemerintah yang menuliskan Inggris akan alami kerugian penerimaan pajak sebesar £66 miliar atau sekitar US$81 juta per tahun jika negara tersebut keluar dari Uni Eropa.
Pergerakan poundsterling beberapa hari terakhir sangat tertekan oleh sentimen Brexit ini apalagi awal pekan lalu PM Inggris Theresa May mengumumkan waktu bagi pemerintah Inggris untuk mengurus proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa lebih cepat pada bulan Maret. Kurs pound sudah anjlok hingga 5 persen merespon sentimen Brexit yang sudah keluar sebelumnya.
Pergerakan kurs pound di sesi Eropa (08:45:35 GMT) melemah terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya pada 1.2363 di awal perdagangan sesi Asia (00.00 GMT), kurs pound turun 66 pips dan pair bergulir berada pada posisi 1.2297.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika yang berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair GBPUSD akan turun ke kisaran 1.2237 – 1.2176. Namun jika tidak mencapai kisaran tersebut maka dapat saja naik lagi menuju kisaran 1.2391-1.2487.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang



