Indeks Shanghai 2 November Dibuka Lemah Mencermati Ketidakpastian Pemilu Presiden AS dan Pertemuan The Fed

667
bursa shanghai

Mengawali perdagangan saham di bursa Tiongkok Rabu (02/11), Indeks Shanghai dibuka lemah, saat ini terpantau turun -10,16 poin atau -0,33 persen pada 3112.27. Pelemahan indeks Shanghai terpicu kekuatiran ketidakpastian seputar pemilihan Presiden AS dan kehati-hatian menantikan pertemuan The Fed.

Dalam berita pemilu AS, ekspektasi pasar bahwa calon Partai Demokrat Hillary Clinton akan menang menjadi lemah pekan lalu, ketika Direktur FBI James Comey mengatakan dalam surat lembaga itu untuk melakukan penyeldikan email pribadi yang terkait dengan mantan Menteri Luar Negeri itu.

Sebuah jajak pendapat NBC News / SurveyMonkey yang dirilis Senin sore menunjukkan 6 poin kepemimpinan Clinton atas calon Partai Republik Donald Trump tetap hampir tidak berubah. Sedangkan data yang dikumpulkan oleh RealClearPolitics menunjukkan kememimpinan Clinton atas Trump telah menyempit secara signifikan sejak pekan lalu.

Dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh Global Times, sebuah surat kabar China terkenal, meminta pembaca jika mereka akan memilih Hillary Clinton atau Donald Trump, 54 persen responden menjawab Trump.

Pada masalah keamanan, kebijakan Trump tampaknya jauh lebih menguntungkan. Dia mengatakan bahwa sekutu AS di Asia Timur – khususnya, Jepang dan Korea Selatan – akan harus mengambil tanggung jawab keuangan yang lebih besar untuk proyek-proyek militer yang saat ini menerima sejumlah besar dana Amerika.

Clinton, di sisi lain, sangat terlibat dengan apa dikenal sebagai poros Amerika ke Asia selama menjabat sebagai Menteri Luar Negeri. Poros ini menjadi perhatian Amerika untuk masalah keamanan di sepanjang Lingkar Asia Pasifik dan telah dilihat oleh China sebagai upaya untuk mengendalikan dominasinya tumbuh di wilayah tersebut.

Masalah terbesar, tentu saja, adalah sengketa wilayah Laut Cina Selatan yang terus diperdebatkan yang telah menjadi salah satu sengketa terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

Masalah perdagangan di mana Clinton mungkin memiliki keuntungan lebih di mata Tiongkok adalah Perjanjian Trans-Pacific Partnership (TTP). Trump secara menyeluruh menentang kesepakatan itu.

Investor juga terus mengawasi Fed, dimana bank sentral memulai pertemuan dua hari mulai Selasa. Sementara bank sentral sebagian besar diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan ini, ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga Desember adalah lebih dari 70 persen.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya indeks Shanghai akan bergerak lemah dengan sentimen bearish dari AS. Indeks akan bergerak pada kisaran Support menembus level 3020-2927 dan jika harga menguat akan mencoba menembus level Resistance pada 3202-3300.

Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here