Pergerakan kurs yen Jepang yang sudah melemah sejak awal perdagangan sesi Asia hari Senin (14/11) semakin terpukul masuki perdagangan sesi Eropa sekalipun hari ini tidak ada rilis data ekonomi Amerika yang menunjang kekuatan dollar AS. Sentimen kekuatan dollar akhir pekan lalu masih terus berlanjut dominasi perdagangan pasar forex hingga sesi Amerika nanti.
Rilis data ekonomi dari pemerintah Jepang pagi ini pun tidak berhasil mengangkat yen yang telah anjlok parah sejak awal pekan lalu. Kantor Kabinet Jepang umumkan data prelim PDB Q3-2016 yang naik cukup signifikan ke posisi 2,2% dari 0,7% periode Q2-2016.
Lihat:Ekonomi Jepang Q3 Meningkat 2,2 Persen Terdukung Rebound Ekspor
Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS terbaru memberikan tekanan yang cukup kuat bagi perdagangan Asia Pasifik dan itu membebani kurs mata uang negara-negara didalamnya termasuk Jepang. Dalam kampanyenya Trump pernah menyatakan tidak setuju dengan perjanjian Trans-Pacific Partnership (TPP) yang baginya merugikan banyak Amerika Serikat.
Pergerakan kurs yen sesi Eropa (09:30:35 GMT) melemah terhadap dollar AS, USDJPY yang dibuka lebih tinggi pada 106.87 di awal perdagangan (00.00 GMT) bergerak naik 31 pips dan nilai pair bergulir pada 107.90. Yen tertekan kuat ke posisi terendah dalam 6 bulan perdagangan.
Untuk pergerakan pair hingga akhir perdagangan sesi malam masih akan menguat, sehingga analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair USDJPY selanjutnya dapat naik ke kisaran 108,00-108,56. Namun jika terjadi koreksi teknikal dan penurunan nilai pair meluncur ke kisaran 106,53-105.68.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang