Pergerakan pair GBPUSD yang tertekan sejak perdagangan sesi Asia dimulai hari terakhir pekan ini (18/11), berhasil rebound sebelum berita ini disampaikan. Tampak pasangan pair ini berusaha mengumpulkan kekuatannya setelah tertekan selama 4 hari berturut oleh dollar AS yang memiliki fundamental sangat kuat. Namun usaha pair untuk melaju tidak bertahan lama dikarenakan minimnya katalis penggerak kuat dari data ekonomi sepanjang hari.
Momentum yang mungkin dapat menambah laju GBPUSD yaitu pidato salah seorang pejabat BOE bernama Ben Broadbent dalam pertemuan ekonom dan pebisnis di London. Namun tidak ada harapan kuat yang diharapkan dari moemntum ini sehingga pair diperkirakan tertekan lagi dan sekaligus mencetak pelemahan mingguan masuki 6 pekan berturut.
Lihat: Dollar AS Sesi Eropa Pastikan Cetak Rally Mingguan 2 Pekan Berturut
Pergerakan kurs pound di sesi Eropa (08:55:35 GMT) menguat terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya pada posisi 1.2413 di awal perdagangan sesi Asia (00.00 GMT), kurs pound naik 5 pips dan pair ini masih di posisi 1.2418.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika yang berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair GBPUSD akan turun menuju kisaran 1.2372 – 1.2298 jika pergerakan terkini gagal menembus kisaran resisten kuatnya di 1.2454.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang