Pergerakan positif rupiah di awal perdagangan hari Senin (21/11) yang dipicu oleh pelemahan dollar AS masih terus berlanjut meski dengan pergerakan yang terbatas. Lemahnya gerak rpiah hingga sesi siang juga dipicu dengan kurs referensi BI yang dilemahkan untuk perdagangan hari ini.
Dalam perdagangan bursa saham setelah sesi pertama ditutup, penguatan rupiah tidak dapat menahan derasnya modal asing keluar bursa hingga mencapai net sell asing sebesar Rp96 miliar. Tekanan jual yang dilakukan investor asing tersebut turut menekan IHSG yang sedang terpukul.
Lihat: IHSG 21 November Sesi 1 Masih Tertekan Aksi Profit Taking
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot siang ini bergerak positif dengan posisi penguatan 0,13% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13410/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13436/US$. Untuk kurs Jisdor dan kurs transaksi antar bank yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperlemah dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia lebih lemah di 13438 dari perdagangan sebelumnya di 13408, demikian kurs transaksi antar bank juga diperlemah ke 13505 dari perdagangan sebelumnya 13475.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi kuat oleh lemahnya pergerakan dollar AS, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di kisaran support 13470 dan resistance di 13390.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens