Setelah alami tekanan profit taking sangat kuat pada perdagangan awal pekan hari Senin (21/11) dan jatuh dari posisi tertinggi dalam 13,5 tahun, dollar AS bergerak konsolidasi sejak perdagangan sesi Asia hari kedua pekan ini (22/11) hingga sesi Eropa.Secara teknikal indeks dollar rawan koreksi.
Secara fundamental posisi dollar AS masih kuat apalagi sejak terpilihnya Presiden AS terbaru yaitu Donald Trump yang memberikan harapan mantap pada perekonomian negeri tersebut dengan meningkatkan inflasi dan belanja fiskal. Sentimen diatas juga memberikan dorongan kuat bagi Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya setelah terakhir dinaikkan bulan Desember 2015.
Terhadap beberapa rival utamanya, dollar AS hanya menguat terhadap poundsterling yang beberapa saat lagi akan menerima sentimen positif dari data PSNB Inggris bulan Oktober yang diperkirakan menunjukkan data positif.
Dan masuki perdagangan forex sesi Eropa hari Selasa (22/11), dollar AS kembali tertekan sangat kuat dengan indeks dolar kini bergerak di posisi 101.05, setelah di awal perdagangan sesi Asia dibuka pada kisaran 100,85 dan sesi sebelumnya ditutup pada kisaran 100.86
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens