Minggu lalu bursa pasar modal di Indonesia terpantau melemah oleh aksi profit taking investor lokal, sentimen pelemahan rupiah, serta merahnya bursa global, sehingga secara mingguan bursa ditutup lunlai ke level 5,027.70.
Untuk minggu berikutnya (27-30 Desember), IHSG terlihat dalam tren turun menguji level support berikutnya, sembari menanti sentimen positif dari bursa global. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di posisi 5308 dan 5375, sedangkan support di level 4970 dan kemudian 4754.
Mata uang rupiah seminggu lalu terlihat melemah dengan dollar yang masih kuat dan diminati di pasar global, di mana secara mingguan rupiah melemah ke level 13,443. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 13,520 dan 13,615, sementara support di level 13,275 dan 13,160.
Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
- Dari kawasan Amerika:berupa rilis data CB Consumer Confidence pada Selasa malam; diikuti dengan rilis Crude Oil Inventories dan data tenaga kerja Unemployment Claims pada Kamis malam.
- Dari kawasan Eropa dan Inggris: tidak ada rilis data yang signifikan pada minggu ini; pasar libur Natal sampai hari Selasa.
- Dari kawasan Asia Australia: berupa rilis data Manufacturing PMI dan Non-Manufacturing PMI China pada Sabtu pagi.
Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar masih kuat ke level 14 tahun tertingginya -meskipun sudah cenderung tertahan- dengan masih tingginya permintaan pasar atas dollar, di mana secara mingguan index dollar AS terpantau tertahan ke level 102.940.
EURUSD, pekan lalu euro dollar terpantau konsolidasi di level 1.0453, posisi dua tahun rendahnya. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.0367 dan 1.0342 sementara resistance pada 1.0670 dan kemudian 1.0875.
GBPUSD, minggu lalu terlihat turun ke level 1.2275 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.2014 dan kemudian 1.2000, sedangkan resistance pada 1.2785 dan 1.3445.
USDJPY, minggu lalu berakhir melemah ke level 117.37. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 120.02 dan 123.79, serta support pada 114.75 serta level 111.25.
AUDUSD, aussie dollar terpantau melorot ke level 0.7175. Range minggu ini akan berada di antara support level di 0.7285 dan 0.7145, sementara resistance level di 0.7525 dan 0.7780.
Bursa Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum mixed dengan bias melemah terpengaruh oleh bursa Dow Jones yang gagal lagi menyentuh level psikologis 2000. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau menguat walau agak tertahan ke level 19,427. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 20045 dan 20660, sementara support pada level 18210 dan lalu 17325. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melemah ke level 21574. Minggu ini akan berada antara level resistance di 23077 dan 23620, sementara support di 21220 dan 20990.
Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau terkoreksi dengan data ekonomi yang mixed sehingga Dow Jones kembali gagal menyentuh level 20000. Dow Jones Industrial secara mingguan melemah ke level 19740.34, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 19983 dan 20000, sementara support di level 19085 dan 18545. Index S&P 500 minggu lalu meelmah ke level 2229.58, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2277 dan 2300, sementara support pada level 2175 dan 2150.
Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau masih di sekitar level 10.5 bulan terendahnya oleh perkasanya mata uang dollar, walau ada upaya terbatas untuk rebound, sehingga berakhir dalam harga emas dunia stabil di level $1132.27 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1180 dan berikut $1200, serta support pada $1122 dan $1070. Di Indonesia, harga emas terpantau juga melemah ke level Rp481,990.
Melewati tahun yang penuh gejolak pasar, akhirnya kita bersama sekarang memasuki minggu terakhir tahun 2016. Banyak pelajaran dapat diambil untuk kepentingan strategi investasi melewati fluktuasi pasar ini. Namun, tidak banyak investor punya waktu lebih untuk pelajari pasar secara detail karena kesibukan kerja dan yang lainnya. Untuk kebutuhan demikian, vibiznews.com harusnya menjadi jalan pintas untuk kapan saja dan setiap waktu mengetahui situasi tren pasar, baik dari sisi historis maupun outlook-nya. Bergabunglah bersama kami. Bagi Anda yang sudah, disampaikan terima kasih kami, partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews! Pada kesempatan ini, kami sampaikan juga bagi para pembaca: “Selamat Hari Natal -25 Desember 2016- dan Selamat Tahun Baru -1 Januari 2017”. Kita sambut kesuksesan besar yang menanti di sana.
By Alfred Pakasi ,
CEO Vibiz Consulting
Vibiz Consulting Group
Editor: Jul Allens