Mengawali perdagangan forex pekan ini, dollar AS sesi Asia hari Selasa (27/12), bergerak sangat kuat setelah anjlok di akhir perdagangan pekan lalu. Kekuatan yang mengangkat dollar AS datang dari bangkitnya sentimen kekuatan ekonomi Amerika di tahun 2017 saat dipimpin oleh Presiden baru mereka.
Sentimen liburan Natal telah usai sehingga pasar kembali lakukan bargain hunting terhadap dollar AS di semua perdagangan, demikian juga dengan komoditas. Karenanya semua rival utama dollar AS tampak bergerak sangat lemah, yang juga dipengaruhi sentimen lokal mata uang lawannya.
Seperti terhadap kurs komoditas, dollar AS menguat dengan tenaga tambahan dari retreatnya harga minyak mentah awal sesi Asia. Dan terhadap kurs yen Jepang menerima kekuatan tambahan dari rentetan data ekonomi lokal yang mengecewakan, sedangkan terhadap kurs kawasan Eropa minim sentimen.
Untuk pergerakan sesi Amerika malam nanti, terdapat penggerak kuat tambahan dari rilis data sentimen konsumen berdasarkan survey CB. Dari survey CB tersebut diperkirakan skor untuk sentimen konsumen untuk ekonomi Amerika meningkat dari skor periode sebelumnya.
Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama pada awal perdagangan sesi Asia (27/12) dibuka naik tipis dari periode akhir pekan lalu dan berada di posisi 102.95, dan kini bergerak pada kisaran 103.06.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang