Bursa Eropa memulai perdagangan terakhir tahun 2016 hari Jumat (30/12) di zona merah.
Indeks FTSE berada pada 7.090,88, turun -29,38 poin atau -0,41%
Indeks DAX berada pada 11.418,74, turun -32,31 poin atau -0,28%
Indeks CAC berada pada 4.827,24, turun -11,23 poin atau -0,23%
Indeks IBEX 35 berada pada 9.308,70, turun -18,40 poin atau -0,20%
Indeks Pan-Eropa Euro Stoxx 600 adalah 0,27 persen lebih rendah dengan bursa-bursa utama diperdagangkan di zona merah.
London Stock Exchange akan tutup lebih awal Jumat pukul 12.30 waktu U.K. sedangkan DAX Jerman akan ditutup pada 14:00.
Saham perbankan turun sebesar 0,32 persen meskipun data yang menunjukkan peningkatan kredit korporasi di zona eropa. Saham kesehatan juga salah satu pemain terburuk, jatuh 0,39 persen.
Johnson and Johnson dilaporkan mempertimbangkan putus perusahaan teknologi Swiss Actelion jika mengakuisisi perusahaan. Saham Actelion sedikit turun di perdagangan pertengahan pagi setelah pembukaan yang lebih tinggi.
Persediaan minyak dan gas turun lebih dari 0,6 persen sebagai tanggal awal untuk pelaksanaan kesepakatan OPEC mendekat. Harga minyak berada di jalur untuk persentase kenaikan tahunan terbesar sejak 2009. Kedua WTI dan Brent diperdagangkan di atas $ 53 per barel pada hari Jumat.
Beberapa rilis data terus menjaga investor sibuk pada hari Jumat. Spanyol melaporkan peningkatan 1,4 persen pada harga konsumen pada bulan Desember. Ini telah naik dengan hanya 0,5 persen pada November, Reuters melaporkan.
Italia mengatakan hari Jumat bahwa harga produsen turun 0,1 persen bulan ke bulan di bulan November – 0,3 persen penurunan dibandingkan dengan tahun lalu.
Komisi Eropa menyetujui Kamis perpanjangan enam-bulan untuk memungkinkan pemerintah Italia untuk merubah sistem kue nya. Monte dei Paschi mengumumkan menerbitkan euro 15 miliar ($ 15800000000) utang pada 2017 untuk meningkatkan posisi modal.
Sebelumnya pada hari Jumat euro naik 2 persen, keuntungan intraday tertinggi sejak 8 November, tetapi telah menetap kembali di $ 1,0557.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
