Pada penutupan perdagangan bursa saham Tiongkok Kamis (05/01), indeks Shanghai berakhir naik 6,75 poin atau 0,21 persen pada 3165.55. Kenaikan bursa Shanghai terdorong rebound dalam mata uang yuan.
Perhatian investor tertuju pada pergerakan mata uang Yuan Tiongkok, yang telah rebound tajam terhadap dolar AS di pasar offshore, memicu spekulasi bahwa Beijing ingin memperkuat yuan sebelum pelantikan Presiden terpilih AS Donald Trump akhir bulan ini.
Pada awal perdagangan, kenaikan bursa didukung oleh survei swasta menunjukkan bahwa pertumbuhan di sektor jasa Tiongkok yang dipercepat ke 17-bulan pada Desember.
Indeks PMI jasa naik menjadi 53,4 pada bulan Desember secara musiman disesuaikan dari 53,1 pada bulan November, demikian indeks Markit / Caixin layanan pembelian manajer (PMI) menunjukkan Kamis (05/01).
Lihat : Pertumbuhan Jasa Tiongkok Akhir Tahun Melesat ke 17 Bulan Tertinggi
Pada akhir perdagangan, sektor berakhir mixed. Kenaikan dipimpin oleh saham transportasi dan saham energi , sementara saham konsumen dan kesehatan mengambil nafas.
Reformasi BUMN merupakan pendorong utama di balik reli beberapa saham blue-chip kelas berat, dengan Tiongkok berjanji untuk mendorong reformasi campuran kepemilikan di beberapa sektor-sektor kunci, termasuk penerbangan, kereta api dan telekomunikasi.
Reformasi BUMN membuat saham China United Network Communications ditutup naik 5,7 persen, dalam melihat kenaikan 16-bulan tertinggi pada akhir Desember. Saham melonjak 89 persen sejak akhir September.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya indeks Shanghai akan menguat dengan data ekonomi positif. Indeks akan bergerak pada kisaran Support menembus level 3064-2978 dan jika harga menguat akan mencoba menembus level Resistance pada 3260-3359.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang