Mengakhiri perdagangan pasar valas sesi Asia hari Senin (16/1) dollar AS masih tertekan terhadap banyak rival utamanya, namun pelemahan rupiah dari pagi masih berlangsung. Pelemahan rupiah menghiraukan sentimen data neraca perdagangan bulan Desember yang meningkat.
Dalam perdagangan bursa saham setelah sesi pertama ditutup, pelemahan rupiah menambah arus keluar investor asing melebihi modal masuk sehingga net sell asing tercetak Rp108 miliar. Tekanan jual investor asing tersebut tidak bisa menekan IHSG yang naik 0,2%.
Lihat: IHSG 16 Januari Sesi 1 Naik Tipis Terbantu Peningkatan Surplus Perdagangan
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot siang ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,07% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13347/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13325/US$. Untuk kurs Jisdor dan kurs transaksi antar bank yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperlemah dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia lebih lemah di 13354 dari perdagangan sebelumnya di 13308, demikian kurs transaksi antar bank juga diperlemah ke 13421 dari perdagangan sebelumnya 13375.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini masih berpotensi kuat pada akhir perdagangan dengan dollar AS masih dalam moment bearish, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di kisaran support di 13390 dan resistance di 13280.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens