Posisi pergerakan nilai tukar pound Inggris dalam pair GBPUSD masih alami tekanan lanjutan setelah 2 hari perdagangan berturut tertekan rilis data retail sales Inggris yang dilaporkan akhir pekan lalu. Bertambahnya kekuatan dollar AS dari posisi terburuknya dalam 5 1/2 bulan terhadap euro membuat kurs pound Inggris yang kini lebih condong digerakkan sentimen global tertekan.
Selain itu kondisi perdagangan pasar global sedang dibayangi oleh uji coba nuklir yang masih akan dilakukan Korea Utara dan juga pemberitaan beberapa media massa rencana evakuasi warga negara AS dari Korea Selatan mengkhawatirkan perdagangan aset beresiko sehingga membuat kurs beresiko tinggi seperti poundsterling terpangkas.
Ketegangan antara AS-Korut beberapa hari terakhir mengkhawatirkan perdagangan aset beresiko. Untuk katalis penggerak dari rilis data ekonomi, pada sesi Eropa nanti akan dirilis data PSNB yang diperkirakan menunjukkan data yang lebih buruk dari periode sebelumnya.
Pergerakan poundsterling sesi Asia (11:10:00 WIB) terpangkas terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih tinggi dari perdagangan sebelumnya pada 1.2793 awal perdagangan sesi Asia. Kini pair GBPUSD berada di posisi 1.2777 yang sempat mencapai posisi terendah di 1.2773 dan tertinggi di 1.2794.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga perdagangan sesi Eropa, pair dapat terpangkas terus menuju posisi support kuatnya di kisaran 1.2752. Namun jika tidak sampai akan terjadi koreksi positif kembali menuju posisi awal sesi sebelum ke resisten kuatnya di 1.2826.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang