Sebagai kurs referensi rupiah transaksi valas antar bank di Indonesia hari Rabu (10/5), BI melemahkannya dibandingkan perdagangan sebelumnya. Intervensi BI ini turut membebani langkah rupiah yang berusaha rebound terhadap dollar AS di pasar spot internasional, setelah awal sesi dibuka lebih lemah.
Pergerakan rupiah yang negatif terhadap dollar AS tidak membuat investor asing tarik modalnya, justru setor banyak modalnya ke bursa saham sehingga tercetak net buy sebesar Rp333 miliar lebih. Support modal investor asing tersebut turut menyumbang tenaga bagi IHSG yang berusaha kuat.
Lihat: IHSG 10 Mei Sesi 1 Bergerak Datar, Aksi Beli Saham Investor Asing Berlangsung
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak konsolidasi dengan posisi terkini menguat 0,01% dari akhir perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13351/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13352/US$. Dan untuk kurs jisdor BI tetapkan lebih kuat menjadi 13355 dari 13317 perdagangan sebelumnya.
Untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot selanjutnya berpotensi menguat mengambil pijakan momentum profit taking dollar AS terhadap banyak rival utamanya. Sehingga analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13360 dan resistance di 13330.
H Bara/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Jul Allens