Indeks saham utama Korea Selatan jatuh pada penutupan hari Rabu (10/05). Indeks Kospi turun 22,64 poin atau 0,99 persen, ditutup di 2270.12. Volume perdagangan saham mencapai 418 juta saham berpindah tangan sebesar USD 8,1 miliar.
Tampaknya saat ini investor masih terus menanti kebijakan Presiden baru Korea Selatan Moon Jae-in. Nilai tukar won terhadap dolar A.S juga alami pelemahan.
Senin lalu, Kospi sempat melonjak lebih dari 2 persen, mencapai penutupan tertinggi sepanjang masa di 2292,76. Sedangkan kemarin pasar saham lokap ditutup karena pemilihan Presiden.
Presiden Moon, tampaknya akan fokus dalam pemulihan ekonomi Korea Selatan yang sedang rapuh.
Dampak penurunan juga dialami pada saham-saham besar negeri tersebut, seperti saham Samsung Electronics yang merosot hingga 3,02 persen menjadi 2.280.000 won, saham SK hynix turun 2,28 persen menjadi 55.600 won.
Saham Never, perusahaan portal web populer juga turun 2,49 persen menjadi 824.000 won, saham Hyundai Motor turun 0,95 persen menjadi 156.500 won, sedangkan saham Kia Motors naik sedikit 0,98 persen pada level 36.100 won.
Mata uang lokal ditutup pada 1.135, 80 won terhadap dolar A.S, turun 4,4 won dari penutupan sesi sebelumnya.
Malam nanti akan dirilis data persediaan minyak mentah mingguan AS yang diindikasikan menurun. Jika terealisir akan menaikkan harga minyak. Jika harga minyak terealisir naik akan menguatkan bursa Wall Street.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Seoul akan bergerak naik jika bursa Wall Street terealisir naik. Investor juga akan berhati-hati menantikan kebijakan presiden Korea Selatan terpilih.
Evi/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang