Pasar saham di Asia pada sesi penutupan perdagangan masih terperosok, termasuk perdagangan di bursa Hong Kong.
Gejolak geopolitik di Washington menghantar Wall Street terjatuh dan berdampak pada pasar global. Indeks Hang Seng berakhir jatuh -157,11 poin, atau -0,62 persen menjadi 25.136,52.
Krisis politik di Amerika Serikat telah menimbulkan keraguan pada masa depan kebijakan pro-pertumbuhan yang dijanjikan presiden Donald Trump.
Kinerja saham menurun hampir pada semua sektor, dipimpin oleh saham industri dan keuangan.
Saham China Life Insurance jatuh -3,41 persen, HSBC Holding anjlok -2,39 persen, China Unicom turun -3,4 persen.
Melawan tren yang sedang terjadi, saham teknologi Hong Kong justru menguat, dipimpin oleh Tencent Holdings yang naik 1,54 persen dan menyentuh rekor tertinggi.
Malam nanti akan dirilis data jobless claim yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan menekan bursa Wall Street. Gejolak politik di AS juga diperkirakan akan menekan bursa Wall Street.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Hong Kong akan bergerak lemah jika bursa Wall Street merosot tertekan krisis politik di AS. Indeks diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 24,675-24,172, dan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance 25,657-26,183.
Evi/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang