Bank sentral Korea Selatan pada hari Kamis (25/05) menahan suku bunga stabil pada bulan Mei karena pemerintah baru mendorong untuk memperluas pengeluaran fiskal untuk membantu menghidupkan kembali ekonomi terbesar keempat di Asia ini.
Dalam langkah yang diperkirakan secara luas, dewan kebijakan moneter Bank of Korea (BOK) dengan suara bulat memilih untuk mempertahankan suku bunga utama pada 1,25 persen, memperluas pendekatan wait and see untuk bulan ke 11 berturut-turut.
Pada bulan Juni tahun lalu, bank sentral Korea Selatan membuat penurunan tingkat kejutan, dengan alasan kebutuhan untuk merangsang ekonomi yang tidak bersemangat di tengah perlambatan ekonomi yang berkepanjangan.
Dewan tersebut mengatakan akan melaksanakan kebijakan moneter untuk memastikan bahwa pemulihan pertumbuhan ekonomi berlanjut dan inflasi harga konsumen dapat distabilkan pada tingkat target di atas horizon jangka menengah, sambil memperhatikan stabilitas keuangan.
“Karena tekanan inflasi pada sisi permintaan diperkirakan tidak akan tinggi meskipun tren pertumbuhan ekonomi domestik cenderung meluas, dewan akan mempertahankan pendirian akomodasi kebijakan moneternya,” kata dewan tersebut.
BOK mengatakan bahwa aktivitas ekonomi berkembang pada kecepatan yang lebih cepat dari perkiraan pada pemulihan ekonomi global, dan menambahkan bahwa ekspor terus mengalami kenaikan yang kuat.
Bank tersebut mengatakan bahwa jalur pertumbuhan jangka pendek kemungkinan akan sedikit lebih tinggi dari pada proyeksi April dan bahwa harga konsumen diperkirakan akan meningkat pada tingkat di dekat target inflasi 2 persen.
Pada bulan April, bank sentral menaikkan prospek pertumbuhan untuk produk domestik bruto negara itu menjadi 2,6 persen untuk tahun 2017, naik 0,1 persen dari perkiraan sebelumnya yang dirilis pada bulan Januari.
Pembekuan itu terjadi dua minggu setelah Presiden liberal Moon Jae-in mulai bekerja dengan janji untuk mendapatkan anggaran tambahan sebesar 10 triliun won (US $ 8,9 miliar) tahun ini untuk membantu menciptakan lapangan kerja baru di sektor publik.
Dewan tersebut juga mengatakan akan memantau secara ketat kemajuan normalisasi kebijakan moneter oleh Federal Reserve A.S., kondisi yang terkait dengan perdagangan dengan negara-negara besar, arah kebijakan ekonomi bulan dan hutang rumah tangga, serta risiko geopolitik.
Pada bulan Maret, Federal Reserve A.S. menaikkan suku bunga utamanya sebesar seperempat persen ke kisaran target 0,75 sampai 1 persen. Ini juga memberi isyarat bahwa kenaikan tambahan akan dilakukan secara bertahap akhir tahun ini.
Pada hari Kamis, Gubernur BOK Lee Ju-yeol berjanji untuk tidak menaikkan tingkat suku bunga secara mekanis jika terjadi kenaikan suku bunga A.S.
Utang rumah tangga Korea Selatan mencapai rekor tertinggi 1.359,7 triliun won pada akhir kuartal pertama, menurut data yang dikumpulkan oleh BOK.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang