Indeks Asia Turun, Obligasi Australia Menguat, Minyak Capai Harga Terendah

618

Obligasi Australia mengikuti kenaikan pada Treasuries karena data menunjukkan harga konsumen A.S. tidak termasuk makanan yang mudah rusak dan bahan bakar menunjukkan kenaikan tahunan dari tahun ke tahun sejak Mei 2015. Yellen mengulangi niat Fed untuk menaikkan suku bunga karena data membaik. Saham Asia mundur mengikuti indeks S & P 500. Harga minyak diperdagangkan mendekati level terendah sejak November dan harga bijih besi merosot.

Bank-bank sentral di Jepang, Swiss, Indonesia dan Inggris juga dijadwalkan untuk mempertimbangkan kebijakan moneter mereka pada minggu ini.
Prancis akan melaporkan data inflasi dan Inggris data penjualan retail.

Saham

Indeks S & P 500 turun 0,2 persen pada pukul 10:25 pagi di Bursa Berjangka Tokyo. Indeks tersebut turun 0,1 persen pada hari Rabu, sementara indeks teknologi Nasdaq turun 0,4 persen. Dow Jones Industrial Average naik tipis ke rekor baru, dipimpin oleh kenaikan harga saham Home Depot Inc dan Travelers Cos.
Topix Jepang turun 0,3 persen, sementara indeks S & P / ASX 200 Australia turun 1 persen lebih tinggi dari data pekerjaan. Kospi Korea Selatan kehilangan 0,9 persen.
Hang Seng Hong Kong turun 0,4 persen dan Shanghai Composite Index turun 0,2 persen.

Mata uang

Yen sedikit melemah, menjadi 109,57 per dolar, setelah naik 0,5 persen pada Rabu. Indeks Spot Bloomberg Dollar turun kurang dari 0,1 persen.
Dolar Selandia Baru turun 0,2 persen setelah data menunjukkan PDB meningkat 0,5 persen pada kuartal pertama. Ekonom memperkirakan kenaikan 0,7 persen.

Obligasi

Imbal hasil pada catatan Treasury 10-tahun naik satu basis poin menjadi 2,14 persen, setelah turun 8,5 basis poin pada hari Rabu menjadi 2,13 persen, level terendah sejak November.
Sementara imbal hasil obligasi Australia turun 7 basis poin menjadi 2,33 persen.

Komoditi

Harga minyak mentah di bursa berjangka West Texas turun 0,2 persen menjadi $ 44,64 per barel setelah turun 3,7 persen pada sesi sebelumnya. Pemerintah A.S. melaporkan bahwa persediaan bensin dan produk minyak lainnya membengkak pada bulan lalu.
Emas rebound 0,4 persen menjadi $ 1,266.20 per ounce, setelah pada hari sebelumnya meluncur 0,5 persen.

Selasti Panjaitan/ VMN/VBN/ Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here