Bursa saham Tiongkok jatuh pada hari Selasa (04/07), dipimpin oleh indeks blue-chip yang kehilangan psosisi untuk sesi ketiga berturut-turut menyusul rally yang kuat di belakang inklusi dalam indeks MSCI.
Indeks Shanghai kehilangan -18,17 poin, atau -0,62 persen, pada level 3176,20.
Koreksi yang baru-baru ini terjadi bersifat teknis karena saham-saham unggilan telah merajai pasar pada tahuin ini, tampaknya akan ada peluang untuk penurunan besar khususnya sektor industri karena tidak overvalued.
Penyedia indeks A.S. MSCI bulan lalu memutuskan untuk menambahkan 222 saham yang terdaftar di Tiongkok ke Emerging Markets Index, dengan nilai yang telacak mencapai 1,6 triliun dolar A.S.
Inklusi ini secara luas diperkirakan akan menguntunkan pembangunan jangka panjang pasar saham khususnya blue-chips.
Kekhawatiran akan kondisi likuiditas yang ketat telah mereda setelah macro-prudential assessment pertengahan tahun, tapi pelaku pasar telah menekan pasar Tiongkok selama sepekan terakhir atau lebih karena kekhawatiran akan krisis finansial dan perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Bank sentral Tiongkok menyuntik dana bersih sebesar 99,5 miliar yuan atau 14,64 miliar dolar A.S. ke dalam sistem keuangan melalui alat likuiditas jangka pendek dan menengah di bulan Juni, naik 95 persen dari bulan sebelumnya, untuk mengurangi kondisi kas yang ketat pada akhir kuartal.
Bank sentral akan menunda pengetatatn kebijakan moneter lebih lanjut dan bahkan bisa sedikit melakukan pelonggaran dalam beberapa bulan mendatang karena dorongan delevaraging mengancam pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja menjelang perombakan kepemimpinan.
Kinerja saham sesi ini turun untuk seluruh sektor, dipimpin oleh saham finansial, saham konsumen dan kesehatan defensif.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Shanghai akan bergerak lemah tertekan kekuatiran pengetatan likuiditas keuangan.
Evi/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang