Perdagangan saham di bursa Seoul berakhir flat pada hari ini (06/07), karena investor lebih memilih untuk menepi menjelang laporan pendapatan Samsung Electronics Co untuk kuartal kedua, selain itu pasar tertekan pada penurunan tajam harga minyak global.
Indeks Kospi ditutup turun -0,54 poin, atau -0,02 persen pada level 2387,81. Volume perdagangan moderat di 298 juta saham senilai 4,69 triliun won atau 4,05 miliar dolar A.S.
Pagi tadi, bursa saham lokal dibuka melemah, karena harga minyak mengalami penurunan tajam dalam semalam, memicu aksi jual saham energi di pasar saham A.S.
Selain itu, investor juga mengamati laporan pendapatan yang disampaikan oleh pemain kunci, seperti Samsung Electronics.
Samsung dan perusahaan teknologi lainnya diharapkan memberikan pendapatan kuartal kedua yang baik. Samsung, produsen smartphone terbesar di dunia, akan merilis kueri pendapatan kuartal kedua minggu ini.
Pada sesi ini, perdagangan saham terpantau mixed. Samsung Electronics naik 1,01 persen menjadi berakhir pada 2.403.000 won dan SK Hynix naik 0,15 persen menjadi 68.100 won.
Saham POSCO turun -0,51 persen menjadi berakhir pada 294.000 won, SK Innovation juga turun -0,94 persen menjadi 158.500 won.
Korea Electric Power Corp yang dikelola negara naik 0,24 persen menjadi ditutup pada 42.100 won.
Untuk saham produsen mobil terus meluncur pada sesi ini.
Hyundai Motor kehilangan -0,32 persen ditutup pada 155.500 won di tengah kekhawatiran bahwa penjualan di Tiongkok tetap merosot di antara perselisihan diplomatik antara Beijing dan Seoul mengenai penerapan sistem pertahanan rudal A.S.
AmorePacific merosot -1,34 peren, menjadi berakhir pada 295.500 won.
Mata uang lokal ditutup pada 1157,40 won terhadap dolar A.S., turun 6,9 won dari penutupan sesi sebelumnya.
Malam nanti akan dirilis data ADP Employment Change, Balance of Trade dan ISM Non Manufacturing AS yang diindikasikan melemah. Jika terealisir akan melemahkan bursa Wall Street.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Kospi akan bergerak lemah jika pelemahan bursa Wall Street terjadi.
Evi/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang