Dollar Terangkat oleh Pidato Yellen untuk Kenaikan Suku Bunga, Rupiah Masih Lemah

825

(Vibiznews – Forex) – Mata uang dollar A.S. hari ini tampil menguat didukung oleh ucapan dari Chief Federal Reserve tentang perlunya melanjutkan kenaikan suku bunga, sementara euro tertekan oleh ketidakpastian politik menyusul pemilihan Jerman pada akhir pekan lalu (27/9)

Indeks dollar terhadap keranjang enam mata uang utama berada di 93.06 pada awal perdagangan pasar Asia Rabu ini, setelah sempat mencapai level tertinggi dalam hampir sebulan di 93.28 di hari sebelumnya.

Pimpinan the Fed, Janet Yellen, mengatakan pada hari Selasa tengah malam WIB bahwa Federal Reserve perlu melanjutkan kenaikan suku bunga secara bertahap meskipun ada ketidakpastian yang luas mengenai laju inflasi.

Ini akan merupakan “bukan langkah yang hati-hati dengan menahan kebijakan moneter sampai inflasi akan kembali ke 2 persen,” katanya.

Seorang strategis senior menyebutkan bahwa komentar Yelen itu menunjukkan bahwa data inflasi terbaru yang rendah tidak berpengaruh besar terhadap kebijakan moneter the Fed. “Fokus The Fed bukanlah untuk menunda kenaikan suku bunga terlalu lama, tetapi menghindari situasi di mana nantinya perlu kenaikan suku bunga yang tergesa-gesa di masa depan, ” demikian menurut strategis dari Daiwa Securities yang dikutip Reuters Rabu ini (27/9).

Terhadap yen, dollar menguat pada level 112.39, bangkit kembali dari level terendahnya di hari Selasa pada 111.50.

Di dalam negeri, rupiah terpantau stabil terhadap US dollar pagi ini, di level relatif lemahnya pada Rp13,377, dibandingkan penutupan pasar kemarin. Rupiah telah cenderung melemah belakangan ini, setelah sempat menguat tajam sampai level Rp13,118 pada 11 September yang lalu.

Sementara itu, euro terlihat tergelincir ke sekitar level terendah lima minggunya di $1.1756 semalam, dan terakhir ini berada di $1.1790. Euro melemah terhadap mata uang lainnya, mencapai level terendah 10 minggu terhadap poundsterling Inggris.

Mata uang kawasan yang telah rally lebih dari 10 persen sepanjang tahun ini dengan memudarnya kekhawatiran bangkitnya kekuatan politik anti-establishment sementara ekspektasi menguat oleh rencana kebijakan mengurangi stimulus dari ECB.

Namun kebangkitan partai sayap kanan dan merosotnya perolehan partai-partai tradisional dalam pemilu Jerman hari Minggu telah membuat Kanselir Angela Merkel harus berjuang untuk membentuk pemerintahan koalisi, hal mana telah mengurangi sentimen investor terhadap euro.

Fokus pasar utama pada hari Rabu ini adalah pengumuman rencana pajak oleh pemerintah A.S. dan Partai Republik di Kongres.

Analis Vibiznews melihat bahwa Index Dollar masih mungkin naik sampai 93.62 dalam waktu dekat. Sedangkan yang dapat menghambat pergerakan mata uang Paman Sam ini adalah jika Korea Utara kembali meluncurkan rudalnya karena dianggap Trump telah melontarkan pernyataan perang lewat twit-nya. Sedangkan rupiah bisa saja lanjut tertekan, mungkin sampai melewati Rp13,400’an di Rp13,409 bila dollar melanjutkan keperkasaannya.

 

Sumber: Reuters dan lainnya

Analis: J. John

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here