(Vibiznews – Index) – Indeks Nikkei Jepang naik rata-rata untuk hari ke 12 berturut-turut pada hari Rabu, mendapat sambutan dari harapan bahwa pemilihan akhir pekan ini akan menghasilkan stabilitas politik dan kelanjutan kebijakan moneter yang longgar.
Nikkei berakhir 0,1 persen lebih tinggi pada level tertinggi 21 tahun yaitu ke level 21,363.05, kemenangan beruntun terpanjang sejak Mei-Juni 2015, yang juga 12 hari, dan sama dengan yang terpanjang sejak Abenomik dimulai pada akhir 2012.
Kinerja keuangan para emiten Jepang telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir dan faktor fundamental ini mendukung risk appetite investor, di atas harapan bahwa blok yang berkuasa akan memenangkan pemilihan hari Minggu.
Topix, indeks dari saham-saham unggulan Jepang naik 0,1 persen pada 1.724,64.
Koalisi Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berada di jalur untuk kira-kira dua pertiga mayoritas dalam pemilihan umum, sebuah survei oleh kantor berita Kyodo menunjukkan, karena saingan konservatif yang dipimpin oleh Gubernur Tokyo, Yuriko Koike tampaknya kehilangan momentum.
Perusahaan Jepang sangat menginginkan koalisi penguasa Abe untuk tetap berkuasa namun sekitar dua pertiga berharap kehilangan kursi, menurut jajak pendapat Reuters yang dipublikasikan pada hari Rabu.
Eksportir secara umum stabil pada hari Rabu, dengan Toyota Motor Corp naik 0,7 persen dan Hitachi Ltd naik 0,9 persen.
Keuntungan saham ditutup oleh kekhawatiran akan skandal korporasi di beberapa perusahaan besar.
Saham Kobe Steel Ltd turun 3,1 persen, melanjutkan penurunan mereka setelah naik di sesi sebelumnya. Saham produsen baja tersebut telah turun lebih dari 39 persen bulan ini, karena skandal atas pemalsuan data yang terungkap.
Kobe Steel mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka telah diminta oleh Departemen Kehakiman A.S. untuk menyerahkan dokumen yang berkaitan dengan data produksi, karena perusahaan tersebut mengantarkan produknya ke berbagai industri di Amerika Serikat, mulai dari produsen mobil hingga maskapai penerbangan.
Selasti Panjaitan/VMN/VBN/Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang
