(Vibiznews – Index) – Indeks bursa Nikkei Jepang naik menguat
pada hari Jumat dalam perdagangan yang fluktuatif, di tengah
pencapaian kenaikan harian beruntun terbaiknya dalam lebih dari
lima dekade -dalam 56 tahun terakhir- karena pelemahan yen
membantu saham mengurangi kerugian sebelumnya.
Selama perdagangan sesi Asia, dollar menanjak 0,5 persen menjadi
113,09 yen setelah berita bahwa Senat A.S. memilih pada hari
Kamis untuk menyetujui cetak biru anggaran untuk tahun fiskal
2018. Ini bisa membuka jalan bagi Partai Republik untuk
mengejar paket pemangkasan pajak tanpa dukungan Demokrat,
demikian dirilis dari Reuters (20/10).
Nikkei dibuka 0,3 persen lebih rendah namun kemudian memangkas
kerugian awalnya. Pada Jumat siang WIB ini terlihat naik 0,2
persen pada 21,483.92, menuju kenaikan 14 hari berturut-
turutnya. Itu akan merupakan kenaikan harian beruntun
terpanjang sejak 1961.
Untuk minggu ini, Nikkei telah meningkat 1,5 persen, ada di
jalur kenaikan enam minggu berturut-turut, kemenangan mingguan
beruntun terpanjang dalam setahun ini.
Nikkei telah bertambah lebih dari 5 persen selama 13 hari
terakhir didukung oleh harapan bahwa koalisi pemerintahan
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan memenangkan pemilihan
umum pada 22 Oktober.
Para traders mengatakan bahwa pasar cenderung untuk mengambil
keuntungan sebelum pemilu, namun pelemahan yen, yang membantu
daya saing ekspor, meningkatkan preferensi risiko investor pada
hari Jumat.
“Investor sudah siap untuk menjual saham Jepang untuk profit
taking, tapi sekarang ada ekspektasi bahwa saham AS masih akan
meningkat, mereka tidak ingin menjual,” kata seorang analis
teknikal Mizuho Securities.
“Saham ditarik oleh mereka yang ingin mengambil keuntungan dan
mereka yang ingin mengejar harga lebih tinggi,” dikutip oleh
Reuters.
Saham pemasok Apple terjual setelah Apple Inc tergelincir
semalam karena keraguan akan strategi rilis iPhone 2017 yang
mengkhawatirkan investor.
Saham Murata Manufacturing Co turun 1,7 persen, Alps Electric
jatuh 2,5 persen dan Foster Electric turun 2,4 persen.
Sementara broader Topix dilaporkan masih flat di 1.730,58.
Analis Vibiznews melihat kondisi overbought dari Nikkei ini
akan segera mendorong koreksi pasar karena godaan ambil untung
yang demikian besar. Indikasi pergerakan pasar demikian sudah
terlihat belakangan ini.
Source: Reuters
Editor: J. John