Singapura Dikenal Sebagai ‘Negara dalam Asuhan’, Pemimpinnya Tidak Keberatan

899

(Vibiznews – Business) – Singapura yang kecil telah melompat dari negara berkembang menjadi negara ekonomi maju dalam satu generasi yang bergantung pada tangan pemerintah yang kuat untuk menangani relasi eksternal, kebijakan ekonomi, tabungan pensiunan warga dan banyak lagi – yang menimbulkan persepsi bahwa negara ini adalah “nanny state“, atau negara dalam asuhan.

Nanny state merupakan istilah yang menggambarkan bahwa pemerintah atau kebijakannya terlalu protektif atau banyak campur tangan dalam pilihan personal, seperti menyamakan pemerintah dengan peran pengasuh anak dalam pengasuhan anak.

Meskipun Singapura sekarang termasuk negara maju –satu-satunya negara dengan status demikian di Asia Tenggara– warga Singapura masih menaruh harapan yang tinggi terhadap pemerintah mereka. Dan mereka boleh melakukannya, Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengatakan kepada CNBC, dalam suatu interview eksklusif (CNBC, 20/10).

“Jika Anda bertanya kepada seorang warga Singapura, di satu sisi mereka akan berkata, ‘Marilah kita melakukan hal-hal kita sendiri.’ Di sisi lain, ketika sebuah isu muncul, mereka akan bertanya, ‘Apa yang pemerintah lakukan tentang itu?’ Dan mereka memiliki harapan (ekspektasi) sangat tinggi tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah. Hal itu benar karena mereka telah memilih pemerintah dan mereka mengharapkan pemerintah sanggup melakukannya. Jadi, kita harus menjaga keseimbangan itu,” kata Lee.

“Tidak ada pemerintah yang berhasil dengan hanya mengatakan, ‘Saya tidak perlu melakukan apapun. Hanya dengan berada di situ, kami telah membuat negara ini berjuang.’ Anda harus memiliki gagasan apa yang perlu dilakukan, apa yang perlu diperbaiki, apa yang bisa diperbaiki, apa yang sekarang harus kita bayangkan bersama dari yang sebelumnya kita tidak miliki. Dan setelah memikirkannya, putuskanlah untuk melakukannya. Itulah peran dari pemerintah,” katanya kepada CNBC.

Pekerjaan di Dunia yang Cepat Berubah
Lee mengatakan tantangan besar yang dihadapi pemerintah di dalam negeri, seperti dihadapi pada banyak negara maju, adalah memastikan angkatan kerjanya yang dapat beradaptasi.

Strategi Pemerintah Singapura terdiri atas tiga bagian: tetapkan sistem pendidikan yang menghasilkan orang dengan keterampilan yang tepat, tingkatkan dan perbarui keahlian mereka yang sudah bekerja, dan transformasikan 23 industri dalam masing-masing rencananya.

Strategi tersebut telah disusun dalam laporan Committee on the Future Economy yang dibentuk tahun lalu untuk menghadapi tantangan yang timbul dari pertumbuhan ekonomi yang stagnan, populasi yang makin tua dan disrupsi teknologi, demikian menurut Lee kepada CNBC.

Source: CNBC
Editor: J. John

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here