Bursa Saham AS Ditutup Turun dari Rekornya, Ditekan Saham GE yang Anjlok

524

(Vibiznews – Index) – Bursa saham AS melemah dari level rekornya pada hari Senin (Selasa subuh WIB) oleh penurunan saham General Electric yang membebani sentimen investor. Sementara itu, Wall Street juga bersiap untuk minggu tersibuk musim pendapatan (24/10).

Dow Jones Industrial Average ditutup turun 54,67 poin pada level 23,273.96, karena saham General Electric turun 6,3 persen, menandai penurunan harian terbesarnya sejak Agustus 2011.

Perusahaan tersebut melaporkan pendapatan pada hari Jumat yang gagal memenuhi ekspektasi analis karena keuntungan digerus oleh restrukturisasi dan kinerja buruk pada bisnis minyak dan gas bumi. Analis juga panik pada Senin mengenai kemungkinan GE bisa memotong dividennya.

S&P 500 turun 0,4 persen ditutup pada level 2.564,98, dengan sektor industri dan telekomunikasi tergelincir. Hasbro adalah saham dengan performa terburuk kedua di S&P 500, jatuh 8,6 persen setelah perusahaan tersebut memperingatkan penjualan yang lebih lemah untuk liburan musim dingin karena kebangkrutan pelanggan terbesarnya, Toys ‘R’ Us, seperti dilansir dari CNBC (24/10).

Nasdaq Composit berakhir 0,6 persen lebih rendah pada 6.586,83, karena saham Amazon, Facebook, dan Alphabet semuanya jatuh. Di sisi lain, indeks teknologi berat, bersama Dow dan S&P 500, sempat mencatat rekor intraday di sesi sebelumnya.

Investor juga menyiapkan diri untuk minggu musim pendapatan yang tersibuk.  Sekitar sepertiga emiten S&P 500 akan melaporkan pendapatan kuartalannya saat minggu ini berakhir. Perusahaan yang melaporkan di minggu ini termasuk 3M, Caterpillar dan Boeing. Juga akan melaporkan minggu ini adalah Amazon, Alphabet, NBCUniversal-parent Comcast dan Twitter.

Musim penghasilan telah diawali dengan start yang baik. Dengan 17 persen S & P 500 yang melaporkan Senin pagi, 73 persen telah melewati top dan bottom lines-nya, menurut Thomson Reuters.

Bursa saham AS telah melwati minggu yang sempurna. Tiga indeks utama mencatat rekor penutupan tertinggi setiap harinya di minggu lalu, merupakan yang ke-18 kalinya dalam sejarah pernah terjadi, menurut analis indeks senior di S&P Dow Jones Indices.

Dow ditutup di atas level 23.000 untuk pertama kalinya pada hari Rabu minggu lalu. Pergerakan indeks saham ke level tertinggi baru bertepatan dengan laporan pendapatan yang kuat dan kemungkinan reformasi perpajakan yang bergerak maju di AS.

Analis Vibiznews menilai bahwa kondisi pasar yang overbought telah mengundang koreksi pasar yang normal dapat terjadi, cepat atau lambat. Kemungkinan, menjelang berakhirnya musim pendapatan minggu ini suatu koreksi yang merupakan aksi ambil untung segera datang.

 

Source: CNBC

Editor: J. John

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here