(Vibiznews – Economy) – Perekonomian global sedang berjalan pada tahun-tahun terbaiknya dan diperkirkan akan semakin membaik di tahun 2018, namun para ekonom di jajak pendapat Reuters di berbagai belahan dunia kebanyakan mengatakan pertumbuhan tidak akan menelurkan tekanan harga yang signifikan.
Kenyataannya demikian, sementara beberapa bank sentral besar beralih dari kebijakan moneter yang ultra-longgar, dengan beberapa pengecualian, inflasi tetap di bawah target mereka dan umumnya akan tetap demikian di tahun depan, demikian rilis dari Reuters untuk survei ekonomi yang terbarunya hari ini (26/10).
“Ini terulang lagi. Di kuartal yang baru, satu lagi revisi ke atas untuk perkiraan pertumbuhan global kita, lalu revisi ke bawah lainnya untuk perkiraan inflasi global kita,” kata kepala ekonom global di HSBC yang dikutip Reuters.
“Tapi untuk bank sentral negara maju, tugasnya akan semakin sulit. Menangani inflasi rendah dan meningkatnya risiko stabilitas keuangan akan menuntut tindakan balancing yang rumit oleh bank sentral dan pendekatan yang lebih bermakna untuk target inflasi jika ekspansi global terus berlanjut.”
Reuters melakukan survei pada 3-24 Oktober 2017, kepada lebih dari 500 ekonom di Asia, Eropa dan Amerika. Untuk perkiraan pertumbuhan ekonomi 2017 dan 2018, pada hampir tiga perempat dari 48 perekonomian negara yang disurvei, angka perkiraannya dinaikkan atau tidak berubah.
Ekonomi global secara keseluruhan diperkirakan bertumbuh 3,5 persen di tahun ini, stabil dibandingkan dengan jajak pendapat yang dirilis tiga bulan lalu, namun masih lebih rendah dari pandangan IMF baru-baru ini.
Sementara itu, konsensus perkiraan pertumbuhan tahun 2018 tetap stabil pada 3,6 persen. Mayoritas responden mengatakan bahwa perkiraan mereka lebih condong ke sisi atas.
Bagaimanapun, para responden telah memangkas perkiraan inflasi 2017 pada hampir dua pertiga dari perekonomian negara yang disurvei.
Sekitar 40 persen dari 134 ekonom yang menjawab pertanyaan mengatakan bahwa tekanan inflasi global belum akan menanjak sampai tahun 2019 atau sesudahnya, sementara seperempatnya mengatakan bahwa inflasi tidak akan rebound sama sekali. Sisanya lagi mengatakan inflasi mulai naik sebelum akhir 2018, demikian rilis survei Reuters.
Source: Reuters
Editor: J. John
