(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari Senin sesi pagi ini terpantau bergerak di zona merah setelah minggu lalu mencetak rekor tertingginya, dengan melemah 0,49% atau -29,74 poin di sekitar level 6.089,93 setelah dibuka melemah di 6.111,68. Pagi ini investor nampaknya ambil kesempatan profit taking dari puncak rekornya minggu lalu, mengabaikan signal bursa kawasan Asia yang sedang positif (18/12).
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) hari ini balik melemah kembali. Rupiah terhadap dollar AS pagi hari WIB ini terlihat berada di posisi Rp 13.583, dibandingkan posisi penutupan perdagangan Jumat kemarin di Rp 13.575.
Mengawali sesi perdagangannya, IHSG turun 7,735 poin (0,13%) ke level 6.111,684. Sedangkan Indeks LQ45 melemah 1,979 poin (0,19%) ke level 1.028,126. Terpantau hanya dua indeks sektoral yang menguat, yaitu pertambangan dan perkebunan. Sisanya terjebak di zona merah akibat tekanan jual.
Di tempat lain, sebagian besar indeks saham di Asia pada hari Senin pagi ini terdongkrak oleh optimisme investor bahwa rancangan pengurangan pajak perusahaan akan lolos di Amerika.
Analis Vibiznews melihat pergerakan bursa kali ini diwarnai dengan aksi investor yang ambil kesempatan profit taking dari puncak rekornya Juamt kemarin, walaupun datang signal positif dari bursa regional Asia dan Wall Street. Kemungkinannya IHSG belum balik ke atas 6.100. Resistance saat ini berada di level 6.119 dan 6.135. Sedangkan bila terhadang tekanan jual di level ini, support merosot ke level 6012, dan bila tembus ke level 5979.
Analis: J. John
Editor: J. John