Dolar AS Sesi Asia Melemah; Euro Menikmati Dukungan ECB

862

(Vibiznews – Forex) Dolar AS merosot pada hari Jumat (12/01) di sesi Asia tertekan data inflasi pabrik yang lemah, sementara euro menikmati dukungan yang solid setelah Bank Sentral Eropa mengisyaratkan bersiap untuk memangkas stimulus moneternya yang masif.

Indeks dolar, yang mengukur mata uangnya terhadap sekeranjang enam mata uang utama, turun 0,1 persen menjadi 91,798. Sebuah pergerakan di bawah level terendah 2 Januari di 91.751 akan menempatkannya pada level terlemahnya sejak 20 September.

Indeks berada di jalur untuk merosot 0,3 persen untuk minggu ini, tertekan oleh data pada hari Kamis yang menunjukkan harga produsen A.S. turun untuk pertama kalinya dalam hampir 1-1 / 2 tahun di bulan Desember, yang dapat menurunkan ekspektasi inflasi akan meningkat pada 2018.

Terhadap yen, dolar menyerah 0,1 persen menjadi 111,14 setelah memangkas level terendah enam minggu di 111,05 yen pada hari Kamis.

Dolar terhadap yen turun 1,7 persen pada minggu ini dimana mata uang Jepang melonjak saat pengurangan operasional rutin dalam pembelian obligasi oleh Bank of Japan memicu spekulasi bahwa bank sentral akan melepas stimulusnya yang besar.

Euro naik 0,3 persen pada $ 1,2062, mendekati level tertinggi hampir empat bulan di $ 1,2089 yang ditetapkan pekan lalu. Itu naik 0,3 persen dalam sepekan.

Mata uang tunggal rally pada hari Kamis, setelah pembuat kebijakan ECB mengatakan dalam risalah rapat bank bulan Desember bahwa mereka dapat meninjau kembali sikap komunikasi mereka di awal 2018, meningkatkan harapan bahwa mereka bersiap untuk mengurangi program stimulus moneter mereka yang luas.

Investor mengambil pernyataan yang relatif hawkish tersebut sebagai sinyal lebih lanjut bahwa ECB akan menurunkan skema pembelian obligasi 2,55 triliun euro ($ 3,07 triliun) tahun ini jika ekonomi Eropa terus meningkat.

Malam nanti akan dirilis data Inflation Rate Desember dan Retail Sales Desember AS, yang keduanya diindikasikan menurun.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan dolar AS akan bergerak lemah setelah harga produsen AS menurun. Demikian juga jika malam nanti data ekonomi AS terealisir lemah akan menekan dolar AS.

Asido Situmorang/VMN/VBN/Editor & Senior Analyst Vibiz Research Center

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here