Indeks Spot Dollar yang menunjukkan kekuatan nilai dollar AS terhadap banyak rival utamanya masih bergerak negatif dan tidak mampu rebound setelah pidato Presiden Donald Trump dalam State of the Union Address-nya yang menyoroti perjanjian ulang terhadap perjanjian besar multilateral dan praktik perdagangan yang tidak adil oleh negara lain.
Indeks Dollar telah berjuang di tahun pertama kepemimpinan Donald Trump, turun dari level tertinggi 103,75 pada bulan Desember 2016 setelah pemilihan Trump. Dan saat ini diperdagangkan ke posisi terendah empat tahun. Selama pemerintahan Trump komentarnya dihadapan publik hanya berfokus pada ekuitas dan angka pekerjaan baru, dan baru sekali secara langsung membahas posisi dollar AS.
Ada beberapa poin penting dalam pidato Donald Trump seperti rencana 1,5 triliun dolar untuk belanja infrastruktur baru dan juga merampingkan proses perizinan infrastruktur. Namun pidato tersebut tidak mengusik parapelaku pasar yang telah melakukan aksi jual terhadap dollar AS sejak perdagangan sebelumnya.
Indeks dolar terkini jelang penutupan pasar Asia hari Rabu (31/01) bergerak lemah di kisaran 89.00 setealh dibuka bearish pada posisi 89.16. Terhadap rival utama lainnya terpantau melemah kecuali terhadap yen Jepang dan aussie dollar.
Jul Allens/VMN/VBN/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group