(Vibiznews – Forex) Dolar AS naik ke tertinggi enam hari terhadap sekeranjang mata uang utama pada akhir perdagangan Kamis dinihari (29/03), rebound lebih lanjut dari lima minggu terendah sesi sebelumnya, didukung masuknya aliran di akhir kuartal pertama ke dolar AS, meredanya kekhawatiran perang perdagangan, dan pertumbuhan ekonomi AS kuartal keempat melebihi perkiraan.
Indeks dolar, yang mengukur dolar AS terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,81 persen pada 90,09. Indeks telah rally hampir 1 persen sejak mencapai level terendah lima minggu di 88.942 pada hari Selasa.
Pasar global terguncang bulan ini setelah Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif pada barang-barang China dan Beijing mengancam langkah-langkah serupa. Tetapi ketakutan akan perang dagang besar-besaran telah mereda pada negosiasi harapan dapat membawa kompromi.
Dolar AS naik 1,47 persen terhadap yen Jepang di 106,87.
Dolar diperdagangkan naik 1,08 persen terhadap franc Swiss, dipandang sebagai mata uang safe haven pada saat terjadi gejolak pasar.
Arus akhir kuartal dan akhir bulan mendorong dolar sebagai aset global dan fund manager menyeimbangkan kembali portofolio, kata analis.
Data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS kuartal keempat melebihi dari perkiraan juga mendukung dolar AS.
Euro tergelincir 0,77 persen terhadap dolar di 1,2306, tetapi berada di jalur untuk kenaikan kuartalan kelima berturut-turut, beruntun terpanjang sejak 2008.
Sterling dihantam oleh crosswinds sebagai harapan tumbuh Inggris akan mengusulkan solusi baru untuk sengketa perbatasan Irlandia diimbangi oleh kekecewaan atas data yang menunjukkan penjualan ritel Inggris jatuh pada Maret untuk pertama kalinya dalam lima bulan. Sterling turun 0,53 persen pada $ 1,4079.
Dolar Kanada sedikit melemah terhadap dolar AS menjelang data ekonomi Kanada pada Kamis.
Malam nanti akan dirilis data Personal Income dan Personal Spending Februari yang diindikasikan stabil, juga data jobless claim yang diindikasikan meningkat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa indeks dolar AS berpotensi menguat dengan meredanya kekuatiran perang dagang dan aliran masuk kuartal pertama. Namun jika malam nanti data jobless claim terealisir meningkat, akan menekan dolar AS.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group