Dolar AS Berupaya Keluar Dari Tekanan Mata Uang Safe Haven

783

(Vibiznews – Forex) Dolar AS berupaya bangkit terhadap yen dan franc Swiss pada akhir perdagangan Kamis dinihari (05/04), didukung oleh rebound di Wall Street, dengan menganggap langkah China untuk mengenakan tarif impor barang AS sebanding dengan tindakan Amerika Serikat mengenakan tarif impor bagi China.

Beberapa analis mengatakan ketegangan perdagangan mungkin tidak berdampak parah pada dolar seperti yang dipikirkan sebelumnya. Dan jika akhirnya memiliki dampak, itu bisa menjadi faktor positif atau negatif untuk dolar AS.

Analis mengatakan ada skenario yang positif bagi dolar AS karena mungkin defisit akun saat ini berkurang atau Fed menaikkan suku bunga. Tetapi ada aspek negatif bagi dolar jika tarif berlaku untuk beberapa komponen penting dari ekonomi AS.

Di tengah ketegangan perdagangan AS-China, dolar melemah dalam tiga dari lima sesi terakhir terhadap yen, turun lebih dari 5 persen sepanjang tahun ini.

Terhadap franc Swiss, dolar AS telah jatuh 1,4 persen sejauh ini di 2018. Mata uang Jepang dan Swiss cenderung untuk dihargai pada saat tekanan geopolitik dan ekonomi.

China pada Rabu mengusulkan tarif impor AS termasuk kedelai, pesawat, mobil, daging sapi dan bahan kimia. Rencana China itu muncul beberapa jam setelah Washington mengumumkan rincian rinci 1.300 barang industri, transportasi, dan medis China yang dapat dikenai 25 persen bea.

Berita terkait China mendominasi pasar, membayangi laporan ketenagakerjaan AS dengan laporan ADP yang menunjukkan 241.000 pekerjaan sektor swasta yang lebih tinggi dari perkiraan yang dibuat bulan lalu.

Analis mengakui survei ADP bukan indikator utama yang bagus untuk penggajian, paling tidak karena sebagian didasarkan pada perubahan lamban dalam daftar gaji. Namun demikian, sejauh ini berguna menunjukkan pasar tenaga kerja masih dalam kesehatan yang sangat baik.

Dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama, kehilangan 0,08 persen menjadi 90,13 dalam perdagangan sore.

Terhadap yen, dolar AS turun 0,12 persen menjadi 106,72 yen.

Sebagai akibat dari tarif China, yuan pada hari Rabu mengalami kerugian satu hari terbesar terhadap dolar sejak pertengahan Februari, turun 0,6 persen pada 6,3094 yuan per dolar. Terhadap dolar AS, yuan berakhir diperdagangkan turun 0,26 persen pada $ 6,3045.

Mata uang Cina telah menguat tahun ini, memicu spekulasi tentang apakah Beijing dapat melakukan intervensi di pasar untuk membatasi kenaikannya.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa indeks dolar AS bergerak datar cenderung melemah dengan investor waspada dan mencermati perkembangan perang dagang lanjutan AS-Tiongkok.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here