(Vibiznews – Index) – Saham di Asia bergerak mixed pada awal perdagangan Kamis pagi ini, karena investor mencerna sinyal terbaru dari Federal Reserve pada prospek kebijakan moneter, meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan lanskap politik AS atas wilayah Suriah.
Indeks saham utama Jepang menurun, sebaliknya terjadi di bursa Korea Selatan. Sementara itu harga minyak dan emas masih bergerak naik sejak kemarin. Indeks S & P 500 ditutup melemah semalam di tengah komentar provokatif Presiden Donald Trump tentang Rusia dan peringatannya untuk menghadapi Suriah.
Nilai tukar dolar Hong Kong jatuh ke posisi terlemah setelah diberlakukannya batasan ketat untuk pertama kalinya sejak pada tahun 2005, ini menunjukkan intervensi potensial oleh otoritas moneter terhadap pasar Hong Kong.
Saham
Indeks Topix Jepang turun 0,2 persen pada pukul 09.43 pagi di Tokyo.
Indeks S & P / ASX 200 Australia telah diubah.
Indeks Kospi naik 0,4 persen.
Kontrak berjangka di Hong Kong Hang Seng bertambah 0,2 persen.
Kontrak pada S & P 500 naik 0,3 persen setelah indeks yang mendasari turun 0,6 persen pada hari Rabu.
Mata Uang
Yen datar pada 106,82 per dolar setelah naik 0,4 persen pada hari Rabu.
Euro sedikit berubah pada $ 1,2376.
Obligasi
Imbal hasil pada Treasuries 10-tahun AS tidak berubah pada 2,78 persen.
Komoditas
Minyak mentah West Texas Intermediate stabil pada $ 66,87 per barel, sekitar tiga tahun tertinggi, naik 2 persen pada hari Rabu.
Emas sedikit berubah pada $ 1,352.03 per ons setelah melompat 1 persen.
Selasti Panjaitan/VBN/Coordinating Partner/Vibiz Consulting Group
Editor : Asido Situmorang