Dolar AS Kalahkan Euro dan Poundsterling

814

(Vibiznews – Forex) Dolar AS naik dari tiga minggu terendah pada akhir perdagangan Rabu dinihari (18/04), terbantu penurunan euro dan poundsterling, juga kenaikan data perumahan AS.

Data perumahan AS yang lebih kuat dari perkiraan pada bulan Maret juga membantu dolar, seperti halnya pembacaan positif pada produksi industri.

Dolar sebelumnya jatuh ke level terendah tiga minggu terhadap keranjang mata uang setelah Presiden Donald Trump mengatakan pada hari Senin bahwa China dan Rusia mencoba untuk mendevaluasi mata uang mereka.

Investor menafsirkan komentar Trump sebagai persetujuan memiliki mata uang yang lebih lemah. Namun Menteri Keuangan Steve Mnuchin mengklarifikasi komentar Trump dalam sebuah wawancara dengan CNBC, mengatakan pernyataan presiden AS adalah peringatan bagi negara-negara itu terhadap devaluasi mata uang mereka.

Indeks dolar, naik 0,07 persen menjadi 89,49. Sedangkan Euro turun 0,05 persen menjadi $ 1,2372, setelah survei bulanan menunjukkan moral di kalangan investor Jerman memburuk.

Sterling juga turun, tergelincir 0,31 persen menjadi $ 1,429, terluka oleh data yang menunjukkan upah pekerja Inggris masih meningkat kurang dari inflasi meskipun tingkat pengangguran terendah sejak 1975.

Di tempat lain, franc Swiss jatuh ke level terendahnya terhadap euro sejak Swiss National Bank menghapus mata uangnya pada Januari 2015.

Terhadap yen, dolar datar di ¥ 107,11, dari tertinggi tujuh minggu 107,78 yen yang disentuh pada hari Jumat, sebelum pertemuan antara Trump dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada hari Selasa dan Rabu.

Tokyo ingin menghindari pembicaraan tentang perjanjian perdagangan bebas dua arah yang ditujukan tidak hanya pada akses pasar tetapi juga kebijakan moneter dan mata uang.

Sore nanti akan dirilis data inflasi Maret Zona Eropa yang diindikasikan meningkat dan inflasi Inggris yang diindikasikan stabil.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan dolar AS akan bergerak positif dengan melemahnya euro dan poundsterling, serta data perumahan AS yang meningkat. Namun jika sore nanti data inflasi Zona Eropa dan Inggris terealisir positif, dapat menguatkan euro dan poundsterling, dan dapat menekan dolar AS.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here