(Vibiznews – Index) – Harga minyak mencapai harga tertingginya sejak akhir 2014 pada hari Senin, didorong oleh krisis ekonomi yang parah di Venezuela dan kekhawatiran bahwa Amerika Serikat bisa kembali menjatuhkan sanksi kepada Iran, sementara saham menguat dan dolar melonjak ke 2018 tertinggi.
Dengan perdagangan yang sepi dikarenakan bursa saham London ditutup karena liburan, saham Eropa dibuka lebih tinggi, didorong oleh saham energi yang menunjukkan kinerja keuangan yang kuat karena melambungnya harga minyak mentah dunia.
Saham Nestle juga menguat setelah perusahaan raksasa penghasil makanan yang berbasis di Swiss setuju untuk membayar Starbucks $ 7,15 miliar dalam bentuk tunai untuk hak menjual produknya di seluruh jaringan gerai Starbucks di seluruh dunia, diluar pasar AS.
Sementara bursa saham AS menunjukkan pembukaan positif untuk Wall Street dan gerakan yang menarik perhatian muncul di pasar energi.
Harga minyak mentah AS naik lebih dari 70 sen, atau 1,1 persen, mendorong di atas $ 70 per barel untuk pertama kalinya sejak November 2014 karena krisis di negara anggota OPEC, Venezuela yang mengancam produksi dan ekspor.
Minyak mentah Brent berjangka naik ke $ 75,64 per barel pada 1210 GMT, naik 1,14 persen dan juga menyentuh harga tertinggi sejak November 2014. Indeks saham minyak dan gas Eropa naik 0,5 persen.
Euro tergelincir ke bawah $ 1,19 versus dolar, turun setengah persen pada hari dan terlemah sejak 28 Desember tahun lalu.
Dalam data dari ekonomi terbesar di zona euro yaitu Jerman, data pesanan industri secara tak terduga turun untuk bulan ketiga berjalan pada bulan Maret, menunjukkan hasil produksi pabrik di sana bergerak lemah.
Selasti Panjaitan/VBN/Coordinating Partner Vibiz Consulting Group
Editor : Asido Situmorang