(Vibiznews – Forex) – Dolar mencapai tertinggi lima bulan pada hari Senin setelah Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menyatakan perang perdagangan AS – China “ditahan” menyusul persetujuan mereka untuk menangguhkan tarif yang terancam.
Terhadap sekeranjangnya, dolar naik di atas 94 untuk pertama kalinya sejak akhir Desember 2017.
Itu adalah keuntungan terbesar mata uang dolar sejak kuartal terakhir 2015, ketika Federal Reserve mempersiapkan kenaikan suku bunga pertama sejak krisis keuangan tahun 2008.
Ekonomi AS yang membaik telah menyebabkan Fed untuk menaikkan suku bunga lebih cepat dari rekan-rekan bank sentral negara lain, yang telah enggan untuk mengakhiri dukungan kebijakan mereka terhadap perekonomian mereka. Pasar mata uang telah merasakan dampaknya, terutama di euro dan sterling.
Data terbaru dari Jepang telah menyoroti adanya perbedaan dalam kekuatan ekonomi, dengan kontraksi ekonomi pada kuartal pertama 2018. Sementara itu, Jerman, ekonomi terbesar zona euro, telah merevisi turun pertumbuhan kuartal pertama.
Dalam kasus euro, kekhawatiran atas pemborosan fiskal dari pemerintah koalisi Italia juga telah membebani pikiran investor, pada saat ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa pada pertengahan 2019.
Euro, turun setengah persen pada hari ini di $ 1,1724 sebagai aksi jual dalam obligasi Italia yang menyebar ke pasar obligasi negara lainnya di Eropa.
Di tempat lain, sterling merosot setengah persen ke $ 1,3412, terendah sejak 28 Desember, karena pasar siap untuk data minggu ini yang dapat memutuskan apakah Bank of England akan menaikkan suku bunga di sepanjang tahun ini.
Selasti Panjaitan/VBN/Coordinating Partner Vibiz Consulting Group
Editor : Asido Situmorang
