(Vibiznews – Index) Pasar Saham Asia ditutup mixed pada hari Senin, menyusul berita positif mengenai terbuka kembali kemungkinan pertemua AS-Korea Utara dipadukan dengan penurunan harga minyak terpicu kekuatiran peningkatan produksi negara produsen.
Indeks Nikkei 225 naik dari 0,13 persen, atau 30,30 poin, menjadi ditutup pada 22.481,09 dan Indeks Topix yang lebih luas turun 0,07 persen, dengan subindex minyak jatuh 4,14 persen di tengah melemahnya harga minyak.
Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,74 persen menjadi 2.478,96 karena perkembangan akhir pekan memunculkan optimisme bahwa pertemuan AS-Korea Utara pada Juni bisa berlangsung meski dibatalkan pekan lalu.
Keuntungan datang sebagai saham pembuat baja dan manufaktur lainnya maju: Posco menambahkan 2,31 persen dan Hyundai Steel melonjak 14,48 persen. Namun, saham teknologi kapital besar, selesai lebih rendah.
Indeks Hang Seng memperoleh 0,67 persen pada 30792.26.
Indeks komposit Shanghai tergelincir 0,19 persen menjadi 3.135,35. Indeks Komposit Shenzhen ditutup lebih rendah sebesar 0,22 persen.
Indeks ASX 200 Australia juga mengalami kerugian, ditutup turun 0,48 persen pada 6.004 seiring penurunan energi dan bahan-bahan yang membebani indeks yang lebih luas. Woodside Petroleum dan Beach Energy masing-masing jatuh 3,53 persen dan 9,59 persen.
Itu terjadi karena harga minyak memperpanjang penurunan setelah datang di bawah tekanan pekan lalu menyusul berita bahwa produsen top, termasuk Arab Saudi dan Rusia, bisa mengurangi kuota pada pemotongan produksi yang ada.
Investor juga mencerna perkembangan geopolitik selama akhir pekan, termasuk pertemuan antara delegasi AS dan Korea Utara pada hari Minggu.
Pembicaraan pada hari Minggu menyusul pertemuan Sabtu antara Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Hal itu terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan ia membatalkan pertemuan yang direncanakan dengan Kim pada bulan Juni Kamis lalu, meskipun Gedung Putih kemudian mengatakan bahwa pihaknya masih membuat persiapan sebagaimana KTT itu berlangsung.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pergerakan bursa Asia selanjutnya akan mencermati hasil perdagangan bursa Wall Street, yang berpotensi positif dengan munculnya kembali harapan pertemuan AS-Korea Utara.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group