(Vibiznews – Index) Pasar Saham Asia ditutup mixed pada Jumat sore (01/06), dengan kewaspadaan investor pasca AS mengumumkan tarif pada impor baja dan aluminium yang dikenakan kepada beberapa negara sekutunya.
Indeks Nikkei 225 turun 0,14 persen, atau 30,47 poin, menjadi 22.171,35. Mobil adalah salah satu sektor berkinerja terbaik, dengan keuntungan juga terlihat di material dan bank.
Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,66 persen menjadi ditutup pada 2.438,96, mengalahkan rekan-rekan regionalnya.
Indeks ASX 200 Australia turun 0,36 persen menjadi ditutup pada 5,990.40 tetapi dari sesi rendah, dengan sektor energi dan keuangan berkontribusi terhadap penurunan secara keseluruhan.
Indeks Hang Seng Hong Kong naik tipis 0,08 persen pada 30492.91 ditengah keuntungan dalam pengembang dan stok energi.
Di Tiongkok, saham menyelesaikan sesi lebih rendah karena saham China A membuat debut lama yang ditunggu-tunggu di Indeks Emerging Markets MSCI. Indeks Komposit Shanghai turun 0,65 persen menjadi ditutup pada 3,075.46 dan indeks komposit Shenzhen turun 1,2 persen menjadi 1.746,33.
Keprihatinan perdagangan kembali muncul setelah pemerintah Trump mengatakan tarif pada impor baja dan aluminium untuk Kanada, Meksiko dan Uni Eropa akan berlaku pada Kamis tengah malam waktu AS. Negara-negara itu sebelumnya telah dibebaskan dari tarif tersebut, awalnya diumumkan pada bulan Maret.
Kanada berencana untuk mengenakan tarif di AS sebagai pembalasan, menurut menteri luar negeri negara itu. Uni Eropa, sekutu AS lainnya, mengatakan akan memperkenalkan tindakan balasan.
Di tempat lain, gejolak politik di Italia yang telah menakuti pasar global pekan ini mereda setelah partai anti-kemapanan di negara itu mencapai konsensus tentang pembentukan pemerintahan koalisi.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pergerakan bursa Asia selanjutnya akan mencermati pergerakan bursa Wall Street yang dapat bergerak positif jika data Non Farm Payroll AS Mei terealisir meningkat.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group