(Vibiznews – Economy & Business) Berita-berita terkait ekonomi, perdagangan, politik dan kondisi keamanan bisa menjadi sentimen penggerak pasar, apalagi jika sentimen tersebut melibatkan negara-negara adidaya dan penggerak ekonomi global.
Minggu ini paling tidak ada tiga berita penting yang perlu dicermati investor untuk memberikan keputusan investasinya.
Hasil pertemuan KTT G7
Banyak kalangan menyebutkan pertemuan akhir pekan baru-baru ini di Quebec, Kanada, merupakan pertemuan G6 versus AS. Hal tersebut ternyata memang terlihat dari hasil pertemuan negara-negara industri maju dunia tersebut.
Presiden AS Donald Trump menghadapi kritik dari rekan-rekannya atas tindakan pemerintahannya untuk meningkatkan tarif impor dari sekutu-sekutunya dengan alasan keamanan nasional.
Pada awalnya hasil pertemuan mencapai kesepakatan semua negara peserta. Namun kemudian Presiden AS Donald Trump kemudian tidak mengakui pernyataan bersama G-7. Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow seperti yang dilansir Bloomberg mengatakan bahwa pernyataan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau yang menyatakan pengenaan tarif impor AS sebagai “menghina” telah memicu pertikaian itu. Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan perselisihan itu menekan kelompok G7.
Perselisihan yang masih terjadi dapat mempengaruhi pasar global, memicu kekuatiran perang dagang yang terus berlanjut.
Pertemuan Trump – Kim Jong Un
Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara dijadwalkan akan bertemu di Singapura pada 12 Juni 2018. Pertemuan yang sempat maju mundur tersebut dipastikan akan berlangsung, karena kedua pemimpin negara tersebut sudah menginjakkan kaki di Singapura.
Kim Jong Un telah bertemu dengan Perdana Menteri Singapura. Sedangkan Donald Trump setelah pertemuan G7 langsung terbang ke Singapura.
Hasil pertemuan tersebut masih sulit diprediksi. Bahkan para ahli keamanan belum dapat memperkirakan, mengingat gaya bernegosiasi presiden Amerika yang tidak dapat diprediksi. Ada yang mengatakan Korea Utara akan menyerahkan senjata nuklirnya tanpa konsesi besar dari AS. Tetapi juga sulit membayangkan AS menyetujui langkah yang radikal seperti menarik pasukan militernya dari Korea Selatan.
Kesepakatan kedua pemimpin tersebut dapat memberikan sentimen positif bagi perdamaian dan sebaliknya, dan ini akan mempengaruhi pasar keuangan global.
Paling tidak aset safe haven seperti mata uang Yen Jepang dan Franc Swiss masih bisa terbantu dengan ketidakpastian gepolitik ini.
Keputusan Suku Bunga AS
Pada Rabu 13 Juni waktu AS atau Kamis dinihari WIB, Federal Reserve AS akan mengumumkan apakah suku bunga AS jadi dinaikkan atau tidak.
Pasar secara umum sudah memprediksi, demikian juga para analis, bahwa suku bunga AS diindikasikan akan meningkat dari 1.75% menjadi 2%. Prediksi ini sangat kuat mengingat meningkatnya ekonomi AS, yang paling jelas pada pekan lalu Non Farm Payrolls AS meningkat mantap dan tingkat pengangguran AS menurun, sementara tingkat upah meningkat.
Kenaikan suku bunga AS ini tentunya akan menguatkan dolar AS yang berakibat menekan mata uang global. Berbagai bank sentral dunia sedang bersiap dan bergerak untuk menghadapi perkembangan ini sehingga tidak menekan ekonomi negara masing-masing.
Dengan ketiga sentimen berita tersebut, paling tidak para investor dapat mulai mengantisipasi dan mempersiapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengamankan investasinya.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group