(Vibiznews-Forex) – Pergerakan poundsterling yang dibuka kuat pada awal perdagangan pekan ini, ambruk kembali hingga perdagangan sesi Eropa hari Kamis (19/07). Selain oleh penguatan dollar AS, kurs pound dalam GBPUSD terpukul juga oleh laporan retail sales Inggris bulan Juni.
Laporan tersebut sangat mengecewakan karena tidak sesuai dari yang diharapkan terjadi peningkatan, namun data menunjukkan terjadi kontraksi. Kontraksi data ritel bulan Juni tersebut membuat pair nyaman di posisi terendah 10 bulan yang terbentuk perdagangan sebelumnya pada posisi 1.3010.
GBPUSD yang dibuka pada posisi 1.3068 telah mengalami pelemahan 0,43% dari perdagangan sebelumnya hingga jatuh ke posisi 1.3010. Dan pelemahan pair sempat mencapai posisi 1.2982 pada awal sesi Eropa. Namun pair sempat bergerak kuat di awal sesi Asia hingga mencapai posisi 1.3082.
ONS melaporkan penjualan ritel Inggris turun 0,5% MoM selama bulan Juni, demikian juga Penjualan ritel inti menurun 0,6% MoM. Secara tahunan , penjualan ritel Inggris naik 2,9% pada bulan Juni dibandingkan 3,9% yang diharapkan. Sementara itu penjualan ritel inti naik 3,0% di bulan yang dilaporkan dibandingkan 4,5% sebelumnya dan 3,0% harapan pasar.
Analis Vibiz Research Center menilai perdagangan selanjutnya berpotensi bearish hingga sesi malam ke kisaran support di 1.2980 hingga 1.2900. Namun jika berhasil rebound akan mendaki ke resisten 1,3090 hingga 1.3170.
Jul Allens/VMN/VBN/Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Jul A